Sering Sakit Pinggang? Begini Cara Mengatasinya

JAKARTA – Sakit pinggang terkadang menjadi alasan umum untuk tidak masuk kerja karena penyakit tersebut sering membuat penderitanya tidak nyaman.

Biasanya yang menjadi penyebab seseorang mengalami sakit pinggang karena akibat cedera, aktivitas, dan beberapa kondisi medis lainnya.

Sakit pinggang pada bagian bawah dapat meningkat. Hal tersebut disebabkan pada tulang belakang lumbar, cakram di antara tulang belakang, ligamen di sekitar tulang belakang dan cakram, sumsum tulang belakang dan saraf, otot punggung bawah, organ dalam perut dan panggul, dan kulit di sekitar daerah lumbar.

Berikut 4 cara mengatasi sakit pinggang seperti dilansir dari laman MedicalNews Today.

1. Minum obat

Sakit pinggang bisa disembuhkan dengan cara meminum obat yang telah direkomendasikan oleh dokter karena diyakini dapat merelaksasi otot.

Antidepresan, seperti amitriptyline, dapat diresepkan, tetapi penelitian sedang berlangsung untuk efektivitasnya, dan buktinya saling bertentangan.

2. Terapi fisik

Menerapkan panas, es, ultrasound, dan stimulasi listrik – serta beberapa teknik pelepasan otot ke otot punggung dan jaringan lunak dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Saat rasa sakit membaik, ahli terapi fisik dapat memperkenalkan beberapa latihan fleksibilitas dan kekuatan untuk otot pinggang dan perut. Teknik untuk memperbaiki postur juga dapat membantu.

Pasien akan didorong untuk mempraktikkan teknik ini secara teratur, bahkan setelah rasa sakitnya hilang, untuk mencegah kambuhnya sakit punggung.

3. Suntikan kortison

Jika pilihan lain tidak efektif, ini dapat disuntikkan ke dalam ruang epidural, di sekitar sumsum tulang belakang.

Kortison adalah obat anti-inflamasi. Ini membantu mengurangi peradangan di sekitar akar saraf.

Suntikan juga dapat digunakan untuk mematikan area yang dianggap menyebabkan rasa sakit.

4. Botox

Botox (toksin botulisme), menurut beberapa penelitian awal, dianggap mengurangi rasa sakit dengan melumpuhkan otot yang terkilir karena kejang. Suntikan ini efektif selama sekitar 3 sampai 4 bulan. (fin/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan