BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan pesan kepada Pegurus Wilayah (PW) Nadlatul Ulama Jawa Barat agar lebih maksimal lagi dalam melakukan pembinaan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurut Ridwan Kamil, pembinaan ini sangat penting, mengingat saat ini umat islam di Jawa Barat sangat membutuhkan SDM yang paham dengan digitallisasi.
‘’Di Jawa Barat itu ada 100,000 masjid yang perlu diisi dengan ceramah-ceramah yang meningkatkan ukhuwah,’’kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Jumat, (11/3).
Kang Emil—Sapaan Akrab Gubernur Jabar menuturkan, keberadaan Nahdlatul Ulama tidak lepas dengan adanya pondok pesantren.
Untuk itu, Ridwan Kamil berharap keberadaan pondok pesantren harus betul-betul dilakukan pembinaan dengan baik.
“Pertama di pesantren-pesantren. Di sinilah peran Nahdlatul Ulama sangat luar biasa,’’kata Ridwan Kamil.
Selain itu, tempat kajian atau majelis Ta’lim yang sifatnya rutin juga harus mendapatkan perhatian. Hal ini untuk memupuk umat islam untuk mempertebal keimanan.
Untuk keberadaan masjid-masjid bisa dijasikan sarana bagi Nahdlatul Ulama dijadikan sarana untuk menarik hati umat Islam dengan memaksimalkan dakwah di masjid, kompleks perumahan, maupun kantor.
Namun dari banyaknya pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), dari kalangan Nahdlatul Ulama itu belum maksimal.
‘’Jadi Itulah mengapa banyak isu-isu radikalisme muncul di wilayah-wilayah DKM,’’ujar Ridwan Kamil
PWNU Jawa Barat juga agar memaksimalkan digitalisasi dalam berdakwah. Sebab, saat ini banyak sarana yang bisa digunakan untuk syiar agama islam di media sosial.
Syiar lewat media sosial ini sangat efektif dan banyak menjakau banyak orang. jika dengan fisik mendakwahi 1.000 per orang, dakwah dengan konsep digital bisa mencapai jutaan orang.
Ridwan Kamil yang juga Capres 2024 mengenalkan Program Kredit Mesra, yakni kredit yang sangat memudahkan bagi kaum duafa.
Inovasi ini sebetulnya sudah berjalan, tiggallebih dimaksimalkan oleh PWNU Jawa Barat dengan tujuan membangun perekonomian umat.
Secara teknisnya Kredit Mesra, Masjid bekerja sama dengan Bank BJB dengan memberikan pinjaman tanpa bunga.
‘’Kami berharap kaum duafa jangan menjauhi masjid, melainkan justru mendekati masjid,” jelas Kang Emil.