JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak kepada kader muda Muhammdiyah agar mengambil peran dalam peningkatan perekonomian di Indonesia.
Menurut Airlangga Hartarto, keder pemuda Muhammadiyah harus memainan peranan penting dalam digitalisasi ekonomi.
Ekonomi digital akan menjadi perilaku baru di masyarakat semenjak adanya Pandemi Covid-19. Kebiasaan baru ini harus cepat di respon oleh para pelaku UMKM dengan merubah strategi pemasarannya.
Akselerasi transformasi digital di banyak lini bisnis dan ekonomi harus ditangkap sebagai peluang dan potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Saat ini, potensi ekonomi digital Indonesia berada dikisaran US$146 miliar pada 2025. Potensi ini akan menjadi tertinggi di kawasan ASEAN.
‘’Potensi ekonomi digital Indonesia tentunya didukung oleh jumlah penduduk di usia produktif yang mencapai 191 juta jiwa atau sebesar 70 persen,’’ucap Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu, (9/3).
Menurutnya, kebutuhan untuk mengembangkan ekonomi digital terletak di tangan generasi muda. Ke depan Indonesia sangat membutuhkan 9 juta orang atau 600 ribu pertahun yang memiliki kemampuan Technopreneur.
Untuk itu, kader-kader Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat mengambil bagian untuk membuka kesempatan kerja.
Konsepnya adalah dengan membuka bagi wirausaha mandiri dengan dibantu akselerasi pemehaman tentang digitalisasi.
Untuk mewujudkan ini, pemerintah akan selalu mendorong tumbuhnya wirausaha dengan memberikan dukungan pembiayaan bagi UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Untuk layanan KUR sendiri pemerintah telah memberikan porsi lebih untuk membantu masyarakat mengembangkan UMKM.
‘’KUR terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi kader Pemuda Muhammadiyah yang ingin membangun usahanya sejak dini,’’kata Menko Airlangga Hartarto.
Ketua Partai Golkar ini menuturkan, sepanjang 2021, pembiayaan KUR telah disalurkan sebesar Rp280,17 triliun dan diberikan kepada 7,38 juta debitur.
Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar Rp373,17 triliun di 2022. Bahkan, pada tahun ini menyediakan KUR berbasis syariah.
Sementara dari sisi penggunaan akses digital masyarakat Indonesia sangat gemar berselancar di Internet.
Hingga Januari 2022, jumlah mobile connection mencapai 370 juta atau 133,3% dari total populasi, dengan rata-rata waktu yang dihabiskan sebanyak 8 jam setiap harinya.