SUMEDANG – Tumpukan sampah kerap terjadi di Jalan Provinsi Kampung Bojongkondang, RW10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Selain merusak pemandangan, tumpukan sampah di area bahu jalan itu pun tak jarang keluarkan aroma busuk terutama setelah diguyur hujan.
Karenanya, para anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Cimanggung lakukan gerakan bersihkan sampah sekaligus memecahkan solusi agar tumpukan sampah tak kembali hiasi bahu jalan.
Dekki Pembina Gerakan Muda Pecinta Alam (Gempa) sekaligus anggota KSB Cimanggung mengatakan sampah banyak disumbang oleh orang luar desa yang tidak bertanggung jawab.
“Kami bergerak dengan menginisiasi pengurus KSB Cimanggung dan bekerjasama dengan Gempa serta pemerintah desa khusunya kepala desa ikut juga turun,” kata Dekki kepada Jabar Ekspres, Selasa (8/3).
“Dalam aksi bersih-bersih untuk saat ini, sampah yang didominasi dari pembuangan warga yang tidak tahu dari mana asalnya, dikarenakan sampah liar,” tambahnya.
Dekki menerangkan, untuk sementara ini, belum ada solusi jangka panjang untuk menghentikan tumpukan sampah di bahu jalan, sebab pelakunya bisa berbuat sambil melintas area tersebut.
“Solusinya sekarang sampah-sampah di pinggir jalan ini kita bakar dan untuk sampah sayur dan sejenisnya ditimbun ke tanah,” imbuh Dekki.
Menurutnya, dengan semakin menumpuknya sampah di bahu jalan bisa menimbulkan efek yang cukup besar.
“Efeknya, lingkungan jalan kumuh dan bau, kemudian sampah yang masuk ke sungai karena tanahnya tebing akan mengakibatakn tersumbatnya aliran sungai, bisa berdampak banjir ke pemukiman dan pesawahan,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua KSB Cimanggung, Rusmin. Dia menuturkan, persoalan sampah tidak bisa dianggap sepele.
“Selain merusak pemandangan, bau, bisa timbulkan penyakit juga. Bahkan bisa mengakibatkan bencana akibat sampah yang jatuh ke aliran sungai, terjadi sumbatan dan luapan air akhirnya banjir,” ucap Rusmin.
Rusmin berharap, agar pemerintah melalui dinas terkait bisa mendorong terkait penuntasan sampah termasuk di wilayah tersebut.
“Langkah awal kami membuat kuburan agar masyarakat setidaknya ada ketakutan untuk tidak membuang sampah di seputaran sana,” tutup Rusmin. (mg5/ran)