SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melaksanakan launching penyerahan modal non permanen pinjaman dana bergulir dan pemberian subsidi bunga kepada masyarakat Kabupaten Bandung, Selasa (8/3).
Launching dilaksanakan di Gedung Moch Toha Soreang Kabupaten Bandung, yang dihadiri para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dari perwakilan sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Bandung.
Hadir pada kesempatan itu Bupati Bandung Dadang Supriatna, jajaran Perangkat Daerah dan PT. BPR Kertaraharja, Bank BJB dan pihak lainnya.
Dadang mengatakan dengan adanya program ini, jika berjalan baik dan lancar akan mengurangi angka pengangguran sekitar 2 persen di Kabupaten Bandung.
“Saat ini, angka pengangguran di Kabupaten Bandung mencapai 8,2 persen atau sekitar 200 ribu jiwa akibat pandemi Covid-19. Kita melihat angka produktif di Kabupaten Bandung mencapai sekitar 2 juta jiwa dari jumlah penduduk 3,62 juta jiwa. Jika program ini berjalan baik, diharapkan bisa mengurang angka pengangguran sampai 2 persen,” tutur Dadang saat di wartawan usai launching.
Menurut Dadang, pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi masyarakat, termasuk para pelaku usaha warungan atau pelaku usaha lainnya.
“Dampak pandemi ini menyebabkan angka pengangguran di Kabupaten Bandung yang cukup banyak. Pedagang kecil drastis menurun, banyak yang bangkrut. Kita berharap dengan adanya program bantuan pinjaman dana bergulir ini dapat menumbuhkembangkan dan membangkitkan ekonomi masyarakat,” ungkap Dadang.
Dadang menjelaskan, pemberian pinjaman bergulir tanpa bunga ini untuk para pelaku UKM di Kabupaten Bandung.
“Sasarannya para pelaku UKM yang terkena dampak pandemi Covid-19,” ujarnya.
Menurutnya, dalam penyaluran bantuan modal usaha tanpa bunga itu, dalam penyalurannya melibatkan BPR Kertaraharja dan Bank BJB.
“Pola perbankan, kita tidak akan intervensi. Silahkan mekanisme perbankan yang melakukannya dalam penyaluran dana pinjaman bergulir tanpa bunga itu,” kata Kang DS, panggilan akrab Bupati Bandung.
Kang DS berarap dengan adanya pinjaman dana bergulir tanpa bunga ini bisa menumbuhkan para pelaku usaha baru.
“Sasaranhya 130 ribu pelaku usaha, jika penghitungan lancar dan dalam setahun bisa meningkatkan pelaku usaha itu mencapai 200 ribu. Ini akan meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi mikro,” kata Kang DS.