JAKARTA – Orang tua sering beranggapan tubuh anak yang gemuk itu sangat menggemaskan. Namun hati-hati sampai terjadi obesitas pada anak.
Obesitas pada anak rentan terjadi menimbulkan penyakit. Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Winra Pratita mengatakan obesitas pada anak terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi.
Sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Jika sudah kegemukan, anak dapat mengalami komplikasi penyakit.
Gejala klinis pada anak obesitas dilihat dari wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, pada leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher).
Kemudian pada dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Pada perut terlihat membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.
“Pada ekstremitas sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu yang singkat. Kemudian gerakan panggul terbatas, dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil,” ujarnya dalam keterangan resmi Kemenkes secara virtual baru-baru ini.
Namun untuk pemeriksaan lebih tepatnya diperlukan pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh. Selain gejala klinis, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Bagian apa saja yang bisa mengalami komplikasi?
1. Kepala
Pada bagian kepala, sang anak kemungkinan cepat depresi. Anak mengalami percaya diri rendah akibat obesitas.
2. Paru-Paru
Kemudian di bagian paru-paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea atau gangguam pada saat tidur. Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali. Hal ini bisa ditandai dengan mengorok saat tidur.
3. Jantung
Di bagian jantung, kemungkinan bisa terjadi kelainan jantung, atau kolesterolnya tinggi, atau bisa juga peningkatan tekanan darah.
4. Hati
Pada bagian hati, terjadi perlemakan, dan pada perut anak bisa mengalami gerd.
5. Pankreas
Selanjutnya pada pankreas bisa beresiko diabetes tipe 2.
6. Lutut
Pada lutut bisa terjadi artritis atau nyeri pada sendi. Dan bisa juga kakinya bengkok akibat penimbunan berat badan yang sangat masif dalam waktu yang sangat singkat.