JAKARTA – Langkanya minyak goreng dan naiknya harga sejumlah bahan pangan lainnya membuat pelaku kejahatan siber beraksi. Baru-baru ini beredar kabar ada promosi minyak goreng melalui tautan oleh salah satu brand yang ternyata adalah phising.
Phising merupakan kejahatan dunia maya yang sedang marak. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network atau SAFEnet Damar Juniarto.
Dia menyebut, kejahatan dunia maya dalam bentuk phising, scamming, dan social engineering biasanya hadir bersamaan dengan sesuatu yang sedang jadi perbincangan.
Sebelumnya, Damar melalui Twitter pribadinya menemukan adanya upaya kejahatan dunia maya dalam bentuk phising lewat link palsu promosi minyak goreng.
“Peringatan: Sedang beredar info Bimoli 50 Tahun memanfaatkan kelangkaan minyak goreng. Ini yang saya temukan di WhatsApp, belum tahu apakah juga diedarkan lewat platform lain,” ujar Damar dikutip JawaPos.com dari Twitter pribadi Damar Juniarto @DamarJuniarto.
Damar menyampaikan bahwa pelaku kejahatan phising atau scamming ini memang biasanya menyasar kalangan-kalangan yang lemah secara literasi digitalnya. “Ya kalau kita perhatikan memang demikian (biasa menyasar orang tua di grup WhatsApp mereka),” ujar Damar yang dikutip dari JawaPos.com.
Dia mencontohkan, motif seperti ini biasanya banyak terjadi di Amerika Serikat (AS), pelaku kejahatan siber mengincar para pensiunan. Dengan modus menawarkan liburan, orang-orang tua yang tidak terliterasi dengan baik ini kemudian menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan siber lewat link-link atau tautan tertentu.
“Di Indonesia mirip. Di sini banyak kalangan emak-emak yang percaya bahwa internet nggak mungkin bohong. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan para pelaku phising, scamming, dan social engineering dengan memanfaatkan hype-hype atau obrolan tertentu yang sedang tren,” kata Damar.
Untuk terhindar dari upaya kejahatan tersebut, Damar menyebut ada beberapa hal yang kemudian bisa menjadi ciri-ciri bahwa itu adalah upaya kejahatan yang harus dihindari.
“Buat orang yang secara literasi memang tidak begitu paham bahwa itu adalah upaya penipuan, sebetulnya gampang saja untuk bisa mengenali penipuan atau bukan,” terang Damar.