BANDUNG – Pameran produk UMKM bertajuk Bandung TCTI digelar di Mall Ciwalk pada 3-6 Maret 2022. Para pelaku UMKM dari seluruh penjuru negeri menaruh banyak harapan dengan digelarnya pameran ini. Para pelaku UMKM dari Cilacap, Sulawesi, Semarang, Kapuas, Bandung, dan banyak daerah lainnya, hadir untuk memeriahkan pameran ini.
Pameran yang digelar oleh Kementerian Koperasi dan UKM ini disambut dengan antusias oleh para pelaku UMKM, mereka berharap dengan diadakannya pameran ini, produknya bisa tetap eksis di tengah kesulitan mendapatkan bahan komoditas utama dan adanya pandemi covid-19.
Salah satu perwakilan UMKM dari Kabupaten Bandung, Susanti, 47, mengaku bahwa ia mengajak kerabat sesama pelaku UMKM ikut memasarkan produknya di pameran ini agar tetap eksis dan maju di tengah pandemi ini.
“Banyak juga produk titipan teman-teman pelaku UMKM lainnya, biar maju bersama lah. Kalau saya sendiri jual produk Opi Cemilan, ada Rengginang, Kripik Singkong sama kicimpring,” ujar Susanti kepada Jabar Ekspres, Sabtu (5/3).
Susanti menambahkan, meski saat ini ia tengah kesulitan untuk mendapatkan komoditas utama seperti gula dan minyak, para pelaku UMKM selalu mengusahakan yang terbaik untuk kualitas produknya.
“Kendalanya sekarang, minyak goreng lagi susah. Kita sampai, kalau bisa dibilang, berburu gitu loh. Karena memang (produk) kita gak bisa kalau pakai yang curah, demi kualitas produk,” imbuhnya.
Produk Susanti bisa dibilang sangat terjangkau, mulai dari Rp 25.000 – Rp 30.000 dengan ukuran kemasan yang cukup besar. Sedangkan produk titipan para pelaku UMKM lainnya berkisar mulai dari Rp 10.000 – Rp 30.000.
Menurut Susanti, saat ini pelaku UMKM tengah mengalami kesulitan karena daya beli masyarakat berkurang. Selain pandemi, kenaikan harga komoditas juga menjadi pengaruh utama turunnya daya beli, konsumen lebih memilih untuk menyisihkan pendapatannya membeli bahan pokok yang sedang naik.
Dengan digelarnya pameran Bandung TCTI, Susanti harap masing-masing produk andalan dari berbagai daerah lebih dikenal lagi sehingga para pelaku UMKM dapat terbantu di tengah kesulitan ini.
Di tempat yang sama, Auliya, 21, yang merupakan pelaku UMKM dari Wastra Batik Semarang, sengaja datang ke Bandung untuk mempromosikan produk miliknya di pameran ini.