Jabarekspres.com – Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengambil keputusan dengan memerintahkan untuk menyiagakan senjata nuklir dengan menugaskan pasukan pencegahan (Detterence Force)
Dilansir oleh kantor berita setempat pravda.com.ua, Keputusan ini diambil usai putin bertemu dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov, MInggu, Malam, (27/2)
Dalam pidatonya Vladimir Putin mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum untuk memindahkan pasukan pencegah tentara Rusia ke rezim tugas tempur khusus.
Keputusan Presiden Rusia ini diambil setelah berbagai kebijakan NATO dan AS yang selalu memberikan kerugian dan tekanan terhadap Rusia dengan membantu Ukrania.
“Negara-negara Barat tidak hanya tidak bersahabat dengan negara kita di bidang ekonomi, maksud saya sanksi tidak sah, tetapi pejabat senior negara-negara NATO terkemuka juga mengizinkan pernyataan agresif terhadap negara kita,” katanya.
Menurut situs web Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan pencegahan strategis dirancang untuk mencegah agresi terhadap Rusia dan sekutunya.
Pasukan ini memiliki keahlian mengoperasikan senjata nuklir yang tergabung ke dalam The SSS yang terbagi menjadi Strategic Offensive Force (SNA) and the Strategic Defense Force (SOS).
Pasukan SNA, dilengkapi dengan rudal antarbenua dan sistem penerbangan, senjata jarak jauh presisi tinggi. Kekuatan nuklir strategis sendiri, mencakup kekuatan rudal strategis.
SNA juga mencakup kekuatan non-nuklir strategis yang berfugsi memiliki keuatan ganda yang terdiri dari unit pembom strategis dan jarak jauh angkatan udara, kapal selam, rudal angkatan laut dengan senjata jarak jauh presisi tinggi konvensional.
Sedangkan untuk SOS merupakan sistem pertahanan kekuatan tempur yang memiliki kekuatan untuk menangkal berbagai serangan rudal dengan sistem kontrol ruang angkasa. (red).
