JAKARTA – Vaksin booster hingga saat ini telah terbukti sangat efektif meringankan gejala akibat Covid-19 varian apapun, termasuk Omicron.
Meski jumlah penerima vaksin booster di Indonesia masih terbilang sedikit, namun data-data dari negara lain menunjukkan bahwa dosis ketiga ini mampu menurunkan risiko gejala berat Covid-19.
“Vaksinasi lengkap menurunkan risiko gejala berat akibat terinfeksi Omicron hingga 2,5 kali lipat daripada tidak divaksinasi sama sekali. Sementara vaksin booster bisa menurunkan risiko gejala berat hingga 7,1 kali lipat,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret, dr. Tonang Dwi Ardiyanto Sp PK., PhD., yang dikutip dari Jawapos.com.
Dia mengimbau agar masyarakat tidak melihat manfaat vaksinasi dari kacamata sempit.
“Misalnya ada yang mengatakan saudara saya sudah divaksinasi tapi kenapa bisa terinfeksi? Itu pertanyaan yang banyak beredar di masyarakat. Coba kita berpikir, seandainya saudara kita tidak divaksinasi apakah gejalanya akan berat?” katanya.
“Lalu, coba cari tahu di sekitar kita sudah berapa banyak yang divaksinasi lengkap. Kalau yang terinfeksi jauh lebih sedikit, artinya vaksinasi baik lengkap atau bahkan booster jauh lebih bermanfaat daripada tidak divaksinasi sama sekali,” tambahnya.
Tonang menyarankan vaksinasi lengkap bisa diberikan kepada mereka yang memiliki komorbid. Menurutnya, penderita komorbid sangat perlu untuk melengkapi vaksinasi karena termasuk kelompok paling rentan ketika terinfeksi Covid-19.
“Selama saat screening menunjukkan masih layak divaksin, maka lebih baik divaksinasi. Ini untuk menghindari risiko yang lebih parah saat terinfeksi,” pungkas Tonang. (jawapos/ran)