BANDUNG – Sempat tuai polemik, akhirnya pembangunan Masjid Darussalam di Jalan Cihampelas 149 diresmikan oleh sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan di hadiri pihak PT Kereta Api Indonesia.
Peresmian sarana ibadah dengan nama ‘ Masjid Darusslam’ itu, dihadiri juga aparat ke wilayahan pemerintah.
Ketua DKM Majid Darusallam Drs. KH. Suryana Noerfatwa mengatakan, Majid Darussalam harus sesbagai pusat syiar Islam di wilayah Jalan Cihampelas.
Menurutnya di wilayah ini sangat dibutuhkan sarana ibadah yang representatif untuk umat muslim yang sedang melaksanakan berbagai aktivitas.
Sebagai Ketua DKM pihaknya sudah menyiapkan berbagai program sebagai bentuk mewujudkan kemakmuran masjid.
‘’Kami ada program Mualaf Center, Edukasi Islam, Majelis Taqlim dan kegiatan sosial lainnya guna mempererat tali silaturahmi umat Islam,’’kata KH Suryana.
Ketua Umum Pagar Aqidah Jabar memberi nama masjid Darussalam, agar menjadi masjid yang melahirkan kegiatan-kegiatan perdamaian, keselamatan bagi seluruh umat.
Masjid Darussalam yang berdiri di pinggir jalan Cihampelas, memiliki keuntungan sebagai sarana tempat ibadah bagi para wisatawan yang berkunjung ke Cihampelas.
‘’Jadi bagi wisatawan umat muslim yang berkunjung ke kota Bandung, rasanya belum lengkap jika tidak mampir ke Jalan Masjid Darussalam Cihampelas,’’ canda KH. Suryana.
Dia mengaku bersyukur, dari berbagai polemik mengenai kepemilikan lahan, sampai disebut bangunan Cagar Budaya sudah berakhir dengan damai.
Menurutnya, PT. KAI yang didampingi kuasa hukum Asep Robin telah berbuat demi kemaslahatan umat dan mendukung syiar islam.
Ditempat yang sama, Ketua Yayasan Bina Bangsa Rumah Bela Negara Suharti Hang mengaku bangga dengan keberadaan majid darussalam yang berdiri di pusat perbelanjaan Jalan Cihampelas.
Menurutnya, keberadaan Masjid Darussalam memberikan manfaat dengan membuat berbagai program pemberdayaan sosial untuk membantu masyarakat sekitar.
Yayasan Bina Bangsa Rumah Bela Negara sendiri saat ini sedang membentuk santri dan mubaligh bela negara.
Tujuannya untuk menghadang informasi hoax yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Lurah Cipaganti Agus Susilo mengatakan, keberadaan Masjid Darussalam hendaknya berkolaborasi dengan MUI Kecamatan Coblong dalam syiarnya kepada masyarakat.