Literasi Daerah

JABAREKSPRES.COMKonteks Literasi tidak hanya kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu bacaan, dan memahami konsep di balik tulisan tersebut, hal ini akan menyederhanakan asesmen kompetensi minimum dan bukan berdasarkan mata pelajaran dan penguasaan materi.

Kompetensi dasar yang dibutuhkan peserta didik untuk bisa belajar dalam lingkungan kaya teks, lingkungan sosial efektif, kecakapan berliterasi menjadi tolok ukur kemajuan suatu bangsa.

Survei yang mengukur kecakapan literasi peserta didik dalam tiga ranah, yaitu kemampuan memahami bacaan, kecakapan numerasi, dan kecakapan literasi sains.

Learning Loss di Masa Pandemi.

Pandemi COVID-19, berpengaruh pada berbagai sektor kehidupan, termasuk dunia pendidikan yang menyebabkan siswa mengalami “ketertinggalan literasi” (literacy loss) dan “ketertinggalan pembelajaran” (learning loss).

Dua istilah ini bertemu pada titik yang sama, yakni kehilangan kapasitas belajar. Namun, pada praktiknya, baik literacy loss maupun learning loss, keduanya menempatkan siswa pada menurunnya satu sisi seperti penguasaan pelajaran sekaligus meningkatnya sisi yang lain, khususnya kemampuan mengakses teknologi informasi

Satuan pendidikan pada kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat tetap menggunakan Kurikulum Nasional 2013, menggunakan kurikulum darurat, atau melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

Semua jenjang pendidikan pada kondisi khusus dapat memilih dari tiga opsi kurikulum tersebut.
Kurikulum darurat—-dalam kondisi khusus—, yang disiapkan Kemendikbud yang merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional.

Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya, serta untuk memberi inspirasi kepada guru.

Lingkungan kaya teks merupakan bagian penting dalam pengembangan budaya literasi di sekolah.
Lingkungan kaya teks dimaknai sebagai lingkungan di mana anak didik berinteraksi dengan berbagai bentuk bahan cetak, termasuk tanda-tanda, sudut belajar yang berlabel, cerita dinding, display kata, mural berlabel, papan buletin, grafik dan diagram, puisi, serta berbagai bahan cetak lain (Kadlic and Lesiak, 2003).

Lingkungan kaya teks menawarkan banyak kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kebiasaan dan keterampilan literasi.

Ruang kelas literat dapat menarik dan mendorong siswa untuk mengambil bagian dalam banyak pengalaman belajar yang diberikan di sekolah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan