Airlangga Hartarto: Angka Positif Covid-19 Luar Pulau Jawa-Bali Melonjak, Pemerintah Siapkan Isoter

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi mingguan kasus aktif Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali mengalami peningkatan  sebesar 24,1 persen.

Peningkatan ini terjadi sebesar 128.536 dari 533.898 kasus aktif nasional. Begitu juga dengan angka reproduksi efektif yang naik menjadi 1,18.

‘’Kenaikan ini hampir terjadi di seluruh pulau. Kecuali Kepulauan Maluku,’’ujar Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, (22/7).

Menurutnya, Ada tiga provinsi yang memiliki kasus aktif tertinggi di atas 10 ribu. Yaitu, Sumater Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.

Meski begitu, rasio keterisian tempat tidur RS (Bed Occupancy Ratio/BOR) masih terkendali dan masih terbilang rendah.

‘’Untuk BOR luar Pulau Jawa-Bali diangka 26 persen lebih rendah di bawah BOR nasional di bawah 38 persen,’’sebut Airlangga Hartarto.

Dia mengatakan, pemerintah sudah membuat mitigasi agar dapat dilakukan antisipasi pencegahan. Untuk BOR yang perlu mendapat perhatian yaitu di Kota Jayapura dan Palembang.

Di Jayapura BOR RS sebesar mengalami peningkatan sebesar 55,24 persen dan BOR ICU Jayapura sebesar 59,46 persen, serta di Kota Palembang BOR RS sebesar 55,72 persen.

Untuk pengendalian penyebaran Covid-19, pemerintah kembali melakukan aktivasi fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) dengan kapasitas mencapai 48.799 Tempat Tidur.

‘’Kapasitas Isoter di luar Jawa-Bali sebesar 29.723 TT, dan yang terisi sebanyak 1.751 TT atau BOR-nya masih di level 5,89 persen,’’kata Ketua DPP Partai Golkar ini.

Untuk itu, Pemerintah akan memastikan ketersediaan obat cukup, baik di Pemda maupun di Apotek di daerah untuk menunjang pasien yang berada di Isoter.

Airlangga Hartarto menambahkan, untuk Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa-Bali masih akan berlangsung hingga 28 Februari 2022.

Dengan begitu, berdasarkan evaluasi dalam dua minggu terakhir ini, Level Asesmen Situasi Pandemi mengalami peningkatan risiko.

Untuk peningkatan Level Asesmen 4 terdapat di 35 Kabupaten/Kota. Jumlah ini naik dari minggu sebelumnya sebanyak 10 Kabupaten/Kota.

Level Asesmen 3 sejumlah ada di 160 Kabupaten/Kota  jumlah ini naik dari minggu sebelumnya sebanyak 81 Kabupaten/Kota.

Level Asesmen 2 sejumlah 183 Kabupaten/Kota dan jumlah ini turun dari minggu sebelumnya sebanyak 270 Kabupaten/Kota.

Tinggalkan Balasan