Jasad Korban Covid-19 Dapat Mencemari Lingkungan, Benarkah?

Jabarekspres.com – Jasad korban Covid-19 yang telah dikuburkan berpotensi mencemari sumber pasokan air sekitar, kata para ilmuwan, dilansir oleh euronews.com, Kamis (17/02/2022).

Covid-19 sekarang ini kurang lebih telah memakan korban sebanyak 5 juta lebih di seluruh dunia, menurut data terakhir. Amerika menduduki posisi pertama sebagai negara dengan angka kasus kematian tertinggi akibat Covid-19, yakni 933 ribu orang.

Di Indonesia sendiri, korban akibat Covid-19 sebanyak 145.622 menurut data per hari ini. Angka kematian Covid-19 itu mengalami penambahan dari hari ke hari entah itu di seluruh dunia maupun di Indonesia.

Setelah meninggal karena dampak pandemi itu, para korban yang jumlahnya sebanyak 5 juta lebih kebanyakan di kuburkan di tempat-tempat pemakaman atau lahan-lahan khusus bagi penguburan jasad.

Studi terakhir berjudul Another casualty of the SARS-CoV-2 pandemic—the environmental impact menunjukkan bahwa jasad-jasad korban Covid-19 itu bisa mencemari lingkungan. Jasad-jasad tersebut akan mengeluarkan zat-zat kimiawi sehingga terserap oleh tanah di sekitarnya.

Zat kimiawi yang dapat membahayakan lingkungan itu disebut sebagai lindi kubur (cemetery leachate). Lindi kubur dari jasad-jasad itu berupa air kental, mengandung banyak garam mineral dan zat organik yang dapat terdegradasi, berwarna coklat keabu-abuan, berbau busuk menyengat.

Studi yang dipublikasikan di Environmental Science and Pollution Research itu juga menyebut bahwa pencemaran lindi kubur terhadap tanah di sekitar juga akan mempengaruhi kehidupan kota di sekitarnya.

Bahaya akan timbul sebab cairan kimiawi organik itu dapat meracuni makhluk-makhluk hidup, dan juga berpotensi melahirkan penyakit berbahaya seperti kanker, menurut studi tersebut.

“Mayat seberat 70 kg akan melepaskan 13 kg lindi kuburan saat membusuk. Bayangkan saja kuburan di mana ratusan mayat dikuburkan dan seberapa parah tanah dan air tanah akan terkontaminasi,” kata Alcindo Neckol, seorang peneliti yang mempelajari tanah pemakaman di Brazil, dilansir dari popsci.com, Sabtu (12/02/2022).

Lindi kubur yang keluar dari hasil pembusukan mayat itu tidak terjadi begitu saja. Ia membutuhkan waktu untuk menumpuk dan umumnya baru mulai terlepas dari tubuh yang membusuk setelah tiga tahun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan