Terapi Plasma Konvalesen Masih Terus Diteliti, Ini Manfaatnya Kata Ahli

Ternyata hal tersebut juga menjadi parameter pemberian Terapi PlasmaKonvalesen (TPK) sesuai pedoman Buku TPK di Indonesia.

Cegah Badai Sitokin

Hasil penelitian pendahuluan yang sudah dilakukan menemukan bahwa pemberian plasma konvalesen dapat meningkatkan kadar antibodi. Di samping itu juga menurunkan Interleukin-6 dan CRP secara nyata, sebagai parameter inflamasi yang meningkat bila terjadi badai sitokin atau inflamasi (peradangan).

Penelitian ini dilakukan pada sejumlah pasien Covid-19 dengan kriteria menderita gejala berat, yang memiliki minimal satu komorbid atau penyakit penyerta (Diabetes tipe 1 dan tipe 2). Komorbid lainnya yakni hipertensi, kanker, kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung, ginjal, paru kronis termasuk asma.

Kemudian penyakit hati seperti Hepatitis atau kanker hati, demensia, gangguan kekebalan tubuh karena malnutrisi atau HIV, serta penyakit autoimun seperti lupus atau Rheumatoid Arthritis.

Hingga kini penelitian ini masih berlanjut sesuai perkembangan  meningkatnya kasus Covid-19 saat ini. Menurut dr. Mo, sebaiknya semua pihak lebih terbuka dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan termasuk semua penelitian.

“Karena di sejumlah pusat penelitian plasma di AS, pemberian terapi plasma konvalesen sudah mulai berlanjut dan ditujukan kepada mereka yang berusia muda (anak-anak), sesuai dengan indikasi dari hasil penelitian,” tutupnya. (jawapos-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan