“Ketika harga ini tidak diatur oleh pasar dan digelontorkan sebagaimana mestinya, ini kemungkinan akan rawan, dua bulan kemudian itu ada kekosongan beberapa hari, kuotanya itu sudah dibaca,” ungkap Ghufron.
Disinggung mengenai program swasembada kedelai, menurut Ghufron, itu hanya nonsense. Katanya, selalu digembar-gemborkan swasembada kedelai tapi ketika panen raya ternyata nol alias tidak ada barang.
“Kita tidak berbicara antara swasembada atau impor ya, karena kita sebagai pengrajin, terlepas dari impor ataupun swasembada kita hanya membutuhkan ketersediaan kedelai yang menjamin kecukupannya,” tandasnya. (yul)