BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempunyai sikap batin tersendiri soal kekuasaan. Termasuk kaitannya dengan Pilpres 2024. Ia percaya percaya Allah SWT tidak akan memberikan sesuatu kepada orang yang terlalu ambisius. Namun, akan diberikan takdir kepada orang yang diminta, bukan meminta kekuasaan.
“Allah berikan kekuasaan kepada yang Allah kehendaki, Allah juga akan cabut kekuasaan kepada yang Allah kehendaki. Jadi bisa saja, kita sudah ikhtiar, sudah gimana, gak dikasih. Jadi sikap batin saya, spritualitas saya seperti itu, kerja saja, dengan apa yang ada di depan mata, lain-lain itu akan mengikuti oleh takdirnya,” pungkasnya.
Ridwan Kamil menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara Dialog Kebangsaan dengan tema Indonesia Bangkit dalam rangka ulang tahun TvOne ke-14 tahun, Senin malam (14/2).
Ridwan Kamil menyerahkan pada takdir Tuhan terkait kemungkinan menjadi salah satu kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Dirinya berpatokan terhadap apa yang pernah disampaikan Kiyai Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Ia meyakini, tugas manusia adalah tawakal. Dengan bekerja dan berdoa. “Masalah nanti hasilnya jadi, tidak jadi, tercalonkan, tidak tercalonkan, itu takdir wilayah Allah. Kira-kira begitu. Ya tugas kita mah kerja aja dengan baik,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil.
Ridwan Kamil lantas melihat takdir yang diberikan kepada Maruf Amin yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo. Saat itu, Ma’ruf Amin tidak masuk survei manapun namun bisa terpilih menjadi wakil presiden.
“Contoh sederhana Bang Karni, politik itu tidak matematik di mata saya. Contohnya Abah Kiyai Ma’ruf Amin. Gak ada baliho-balihonya, gak ada di survei-survei, tapi Allah menakdirkan di sebuah waktu, beliau akhirnya tercalonkan dan terpilih sebagai pemimpin bangsa,” jelasnya.
Bagi Ridwan Kamil, pelajaran itu menunjukkan di saat seperti ini fokus saja pada kerja. Dia fokus pada pencapaian dan nanti rakyat pun akan memberi apresiasi dengan berbagai cara. “Salah satunya mungkin apresiasi politik yang kita sebut elektoral,” jelas Kang Emil.
Ridwan Kamil mengaku tidak pernah meminta untuk disurvei. Akan tetapi, banyak lembaga survei yang memasukkan namanya sebagai calon potensial pemimpin di Pilpres 2024. “Tetapi, survei itu bukan jaminan hari H-nya akan seperti itu juga. Maka menurut saya, masih terlalu jauh,” katanya.