PURWAKARTA – Seorang Pria paruh baya ditemukan tergeletak bersimbah darah didalam sebuah rumah di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
Pria pedagang cilok bernama Andy tersebut pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah yang berniat bekerja membuat kramik.
Warga yang mengetahui hal tersebut langsung geger dan menduga kematian Andy sebagai korban pembunuhan karena kondisinya bersimbah darah, yakni mengeluarkan darah di dalam mulut juga ada bekas luka pada bagian kakinya. Wargapun langsung melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
Kapolres Purwakarta, AKBP Suhardi Hery Haryanto melalui Kapolsek Plered, Kompol Winarsa, mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan sudah tergeletak di dalam rumah dengan kondisi mengeluarkan darah di dalam mulutnya.
“Awalnya kita duga meninggal dunia karena dipatuk ular berbisa, tapi berdasarkan keterangan saksi korban tersandung batu sehari sebelumnya saat berjualan cilok,” ucap Winarsa, saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Ia mengatakan, luka robek pada bagian kaki korban dapat diduga bahwa korban bukan karena dipatok ular, namun untuk memastikannya harus dilakukan autopsi terlebih dahulu.
“Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Diperkuat oleh pihak keluarga bahwa korban berapa hari sebelumnya mengeluh sakit dada diduga korban meninggal dunia akibat sakit yang di deritanya,” ungkap Winarsa.
Kapolsek menambahkan, pihak keluarga tidak menginginkan jasad korban untuk dilakukan autopsi kemudian dibuatkan surat pernyataan.
“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat. Korban langsung dimakamkan,” tungkasnya.
Dengan keterangan Polisi tersebut, akhirnya warga tenang dan mendapatkan kepastian bahwa korban bukan korban pembuhunan namun meninggal karena sakit. (rdr/rit)