JEMBER – Puluhan warga terseret ombak saat melakukan ritual di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Berdasarkan laporan Tim SAR, kronologi kejadian diawali dari ritual yang dilaksanakan mulai Sabtu malam (12/2) di Pantai Payangan. Kemudian para korban mulai turun ke pantai pada Minggu dini hari (13/2).
Ritual diawali saat rombongan yang terdiri dari warga Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah sejumlah 24 Orang termasuk sopir berangkat dari rumah pemimpin acara di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi.
Mereka kemudian menuju Pantai Payangan di Dusun Watu Ulo, Kecamatan Ambulu menggunakan Armada Elf Nopol DK 7526 VF, warna silver. Sekitar pukul 23.00 WIB ke 24 Korban tiba di Pantai Payangan untuk bersama-sama untuk melakukan ritual.
Pengelola Bukit Seroja, Saladin sebelumnya sudah mengingatkan para korban untuk tidak ke laut dikarenakan ombak sedang besar.
Namun mereka tak mendengarkan peringatan tersebut dan tetap pergi ke pantai guna melaksanakan ritual dan sekitar pukul 00.25 WIB. Naas, 23 korban terserat arus air laut Pantai Payangan.
Ombak datang secara tiba-tiba, sehingga mereka tidak sempat menyelamatkan diri dan terbawa arus. Selanjutnya sekitar pukul 01.00 WIB Polsek Ambulu dibantu Babinsa Sumberejo, Perangkat Desa dan SAR Lokal mengevakuasi korban yang selamat ke PKM Ambulu.
Korban selamat langsung mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pukul 02.45 WIB, Para korban selamat dan meninggal dunia dibawa menggunakan Ambulance PKM Sabrang dan Strada Bacbone Polsek Ambulu ke PKM Ambulu.
Kapolres Jember, AKBP Heru Purnomo mengatakan, setelah mendapatkan laporan tim langsung melakukan pencarian. Tidak lama setelah kejadian, ditemukan dua orang korban. Kemudian sekitar pukul 06.15 WIB ditemukan lagi 6 orang korban.
Sekitar pukul 07.00 WIB, Tim SAR kembali menemukan dua korban lainnya, di lokasi yang tidak berjauhan dengan penemuan korban sebelumnya. (radarcirebon/ran)