Baru Diresmikan, Atap Shelter PKL Alun-alun Sangkala Buana Ambruk

CIREBON – Alun-alun Sangkala Buana baru diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 4 Februari 2022. Namun baru sepekan diresmikan, atap shelter PKL Alun-alun Sangkala Buana ambruk, Minggu siang (13/2).

Pihak Keraton Kasepuhan mengaku sudah melaporkan kejadian atap shelter Alun-alun Sangkala Buana yang ambruk, ke Disperkim Jawa Barat dan menghubungi kontraktor.

Pihak kontraktor akan segera memperbaiki kerusakan dan mengevaluasi agar kejadian atap shelter Alun-alun Sangkala Buana yang ambruk tidak terulang lagi.

Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan, Ratu Alexandra mengatakan, Alun-alun tersebut masih masa pemeliharaan 6 bulan, jadi hal tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor.

“Jadi ini masih tanggung jawab dari kontraktor untuk melakukan perbaikan dan supaya ini tidak terulang lagi,” kata Ratu Alexandra, Minggu (13/2).

Menurut informasi sementara atap ambruk diakibatkan karena genting yang tidak bisa ditopang kayu. Kondisi ini menjadi bahan koreksi untuk perbaikan dan agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Keraton ke depan akan memantau agar tidak ada kejadian yang sama terulang. Termasuk mengganti kerusakan yang terjadi tanggung jawab kontraktor,” tuturnya.

“Informasi awal kerusakan kayu yang tidak dapat menopang sejumlah genteng. Harapannya secepatnya diperbaiki,” tambahnya.

Berdasarkan pantauan dari radarcirebon.com di lokasi, nampak personel Satreskrim Polres Cirebon Kota datang ke lokasi dan melakukan pemeriksaan serta memasang police line.

Sementara itu, saksi mata di lokasi kejadian, Adnan mengatakan, atap bagian belakang shelter ambruk setelah dzuhur. Warga di lokasi mendengar ada suara keras.

“Tadi kedengaran suara keras sekali. Sampai kedengaran ke Masjid Sang Cipta Rasa. Kayaknya ini kurang kuat,” kata Adnan, dikutip dari radarcirebon.com.

Dia mengatakan shelter tersebut mulanya ditujukan untuk menampung PKL yang berjualan di sekeliling Alun-alun Kasepuhan.

“Untungnya tadi nggak ada orang. Ini tiba-tiba ambruk saja. Sepertinya ini penopang yang kurang kuat menahan atap,” tuturnya. (radarcirebon/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan