JEMBER – Ritual di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan 13 orang lainnya selamat.
Kapolres Jember AKBP Herry Purnomo mengungkapkan semua korban selamat dibawa ke Puskesmas Ambulu untuk mendapatkan perawatan karena sebagian ada yang mengalami luka-luka.
“Sebanyak 13 orang yang ditemukan dalam kondisi selamat kini menjalani perawatan di Puskesmas Ambulu dan setelah kondisinya membaik akan kami mintai keterangan,” ungkap AKBP Herry Purnomo, Minggu (13/2).
Korban yang ditemukan meninggal dunia langsung dimasukkan kantong jenazah dan dibawa ke Puskesmas Ambulu untuk proses identifikasi. Setelah proses selesai, para korban akan diserahkan kepada pihak keluarga.
Diketahui sebelumnya, rombongan dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara berjumlah 24 orang, termasuk sopir menggunakan minibus Elf dengan Nopol DK-7526-VF berangkat menuju Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu pada Sabtu (12/2) malam. Rombongan tiba di lokasi pada Minggu (13/2) dini hari.
Mereka melakukan kegiatan ritual meditasi untuk menenangkan diri di tepi pantai Payangan Jember. Namun, tiba-tiba tergulung ombak laut selatan yang menyebabkan peserta ritual terseret.
Berikut nama-nama korban meninggal dunia:
- Kholifah warga Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.
- Bu Syaiful, warga Desa Krasak, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember.
- Ida warga Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.
- Pinkan, 13, warga Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.
- Bu Bintang, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
- Sofi, 22, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
- Arisko, 21, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
- Musni, 55, warga Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.
- Febri, 28, warga Kabupaten Bondowoso.
- Yuli warga Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.
- Syaiful, 40, warga Desa Krasak, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. (antara/jpnn/ran)