BANDUNG – Pemberlakuan kebijakan ganjil genap di 5 Gerbang Tol (GT) di Kota Bandung yaitu Pasteur, Pasirkoja, Moh. Toha, Buahbatu dan Kopo, kembali dilaksanakan pada Jumat (11/2).
Adapun Pelaksanaannya, untuk hari Jumat akan dilakukan pada pukul 14.00 WIB – 20.00 WIB. Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu akan dilakukan mulai pukul 07.00 WIB – 20.00 WIB.
Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara mengatakan sebanyak 347 kendaraan sempat dilakukan pemeriksaan oleh petugas gabungan dari Polrestabes Bandung dan Dishub Kota Bandung yang sedang bejaga di GT pasteur.
Dari pemeriksaan 347 kendaraan di GT Pasteur, Asep menyebutkan ada sekitar 253 kendaraan ber-plat Nomor genap dan hendak memasuki Kota Bandung terpaksa harus diputar balikan.
“Kenapa diputarbalikkan, karena sekarang tanggal ganjil berarti yang boleh masuk itu ganjil yang tidak ganjil diputar balikan,” katanya saat ditemui di GT pasteur, pada Jum’at (11/2).
Selain itu, ratusan kendaraan yang diputar balikan tersebut, berasal dari luar aglomerasi Bandung Raya.
“253 kendaraan ini hanya di GT Pasteur saja, hasil tersebut didapat selama operasi dari jam 2 sampai jam 4 kurang lebih 2 jam,” ungkapnya.
Sementara, bagi kendaraan yang dinilai mendapatkan pengecualian di antaranya kendaraan Logistik, Ambulan, Pemadam Kebakaran, hingga Plat merah.
“Kalau plat D tidak terkena ganjil genap, yang diputar balikan kendaraan yang ber-plat luar kota Bandung, dan ada juga pengecualian seperti kendaraan logistik ambulan, pemadam kebakaran, plat merah itu ada pengecualian,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Kasat Lantas Polrestabes Bandung, AKBP Ariek Indra Sentanu menyebutkan kebijakan ganjil genap ini akan terus dilaksanakan hingga kondisi Covid-19 melandai dan level PPKM di kota Bandung kembali turun.
“kita meliat perkembangan dari evaluasi pemerintah pusat dan Pemkot Bandung,” katanya.
Sehingga dengan diberlakukannya kebijakan ganjil genap ini, Ariek berharap bisa menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bandung.
“Harapannya dengan ini bisa menekan angka Covid-19 di Bandung, yang di mana Bandung sendiri karakternya unik, karena weekend banyak beberapa masyarakat di luar Bandung berlibur ke Bandung. Makanya perlu ada kegiatan ini (ganjil genap, red),” pungkasnya. (mg4/ran)