SUMEDANG – Wilayah Kabupaten Sumedang menjadi salah satu daerah yang terpaksa melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Karena 3 Kecamatan berbatasan dengan Bandung.
Peningkatan penyebaran virus Covid-19 kembali terjadi di Indonesia. Oleh sebab itu, beberapa wilayah perlu membatasi aktivitas.
Saat ini yang menjadi ancaman serius dan perlu diwaspadai dalam penyebaran virus Covid-19 yaitu terhadap varian baru Omicron.
Kendati demikian, tidak semua daerah di Kabupaten Sumedang harus memberlakukan PPKM level 3. Saat ini yang perlu menerapkan pembatasan tersebut di antaranya Kecamatan Jatinangor, Tanjungsari dan Cimanggung.
“Yang level 3 itu yang berbatasan dengan Bandung. Cimanggung, Tanjungsari, Jatinangor,” kata Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir kepada Jabar Ekspres di Desa Pasirnanjung, Cimanggung, Rabu (9/2).
Menurut Dony, dengan diberlakukannya kembali PPKM level 3 untuk tiga kecamatan tersebut, cukup berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
“Kita pencegahan dimasifkan. Sosialisasi dan edukasi dimasifkan, kemudian pengawasan juga dimasifkan,” pungkasnya.
Dony menjelaskan, nantinya Forum Koordinator Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) akan melakukan pemantauan untuk di wilayah masing-masing guna meminimalisir penyebaran virus Covid-19.
“Kita ada tiga titik Operasi Yustisi. Di Jatinangor, Sumedang Kota dan (Kecamatan) Tomo,” imbuh Dony.
Operasi Yustisi tersebut diterangkan Dony, sebagai upaya dalam mencegah leluasanya penyebaran virus Covid-19.
“Kita fokus di hulu dan hulu itu pencegahan, dengan cara sosialisasi, edukasi, pengawasan dan penegakkan hukum,” ucap Dony.
“Kalau di hulunya sudah kita maksimalkan, mudah-mudahan ke hilirnya tidak banyak yang terpapar (Covid-19),” tambahnya.
Dalam pemaparannya, Dony menuturkan, walaupun tengah memaksimalkan pencegahan di hulu seperti yang dijelaskan, pihaknya juga tetap mempersiapkan hilir sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
“Kita siapkan hilirnya juga. Rumah sakit, puskesmas dan tempat isoter (isolasi terpadu). Kita siapkan juga sekarang beberapa bed di rumah sakit,” ujar Dony.
Dia menerangkan, untuk bed yang disiapkan setiap rumah sakit termasuk milik swasta, dalam kesiapsiagaan hadapi peningkatan Covid-19 yaitu sebanyak 120 bed. (mg5)