“Saya kira titik kritisnya di situ, termasuk bagaimana menentukan petani punya gaining position yang membuat TBS akhirnya rendah. Padahal aturan dari Kementan itu harga TBS itu runutannya mengikuti CPO,” paparnya.
Disamping itu, pemilihan kebijakan melalui subsidi menurutnya tidak begitu efektif karena target sasarannya belum ditentukan.
“Subsidi kemaren yang dilakukan juga seperti operasi pasar tetapi konsepnya bukan subsidi, karena target sasarannya belum ditetapkan. Apakah kelompok masyarakat tertentu, atau masyarakat miskin atau mekanismenya adalah menggunakan data-data Kementerian Sosial dan itu dikoordinasikan bulog yang akhirnya tidak begitu efektif,” pungkasnya. (zar)