Gunung Krakatau pernah mengalami letusan sangat dasyat pada 1883. Letusannya tercatat sebagai letusan paling mematikan dalam sejarah modern.
Diperkirakan lebih dari 36.000 menjadi korban. Dasyatnya letusan waktu itu menyebabkan perubahan iklim. Suhu Bumi mengalami penurunan drastis.
Tidak ada yang bisa menyelematkan diri kala itu Kebanyakan korban meninggal terkena abu vulkanik panas yang mengakibatkan luka terbakar.
Letak Gunung Krakatau
Pulau Krakatau berada di Selat Sunda. Antara Jawa dan Sumatera. Para ahli menyebut pulau ini merupakan Busur Pulau Indonesia.
Beberapa penelitian menyebutkan, adanya aktivitas vulkanik ini disebabkan oleh subduksi lempeng tektonik Indo-Australia. Lempengan ini mengalami pergerakan dari utara menuju daratan Asia.
Pulau Krakatau sendiri memiliki lebar sekitar 3 mil. Panjangnya hanya 5,5 mil atau 9 kali 5 kilometer.
Geografi Gunung Krakatau
Sebelum terjadi letusan dasyat dalam sejarah, Gunung Krakatau sebetulnya memiliki tiga puncak kawah.
Kawah Perboewatan pada bagian utara, dan bagian tengah ada kawah Danan. Sedangkan kawah Rakata berada di ujung selatan pulau.
Gunung ini posisinya berada di selat sunda. Berdekatan dengan dua pulau dengan pulau Lang dan Verlatan.
Pulau-pulau itu merupakan bukti dari sisa-sisa letusan besar sebelumnya. Letusannya meninggalkan kaldera di bawah laut di antara pulau-pulau itu.
Sejarah Letusan
Berdasarkan catatan sejarah, pada Mei 1883, Kapten Elizabeth dari sebuah kapal perang Jerman pernah melaporkan melihat awan abu di atas Krakatau.
Kepulan awan Krakatau itu tingginya lebih dari 9,6 km. Selang dua bulan berikutnya kapal komersial wisatawan yang mengunjungi pulau Krakatau pernah mendengar suara gemuruh dan awan pijar.
Bahkan, penduduk setempat sering menjadikan letupan kecil Gunung Krakatau sebagai keindahan ketika jelang malam hari.
Letusan Dasyat Gunung Krakatau
Pada pukul 12.53 WIB tepatnya Minggu terjadi ledakan awal letusan yang berasal dari kawah Perboewatan.
Letusan itu memuntahkan awan gas dan disertai suara dasyat. Diperkirakan letusan mencapai ketinggian 24 km ke udara.
Dasyatnya aktivitas letusan sebelumnya kemungkinan menyumbat lereng kerucut Gunung Krakatau dan akan menjadi tekanan magma.
Peristiwa Dasyatnya Ledakan Gunung Krakatau
Satu hari setelah ledakan pertama, pada pagi terjadi empat kali ledakan dahsyat. Bahkan suaranya sempat terdengar hingga Perth, Australia.