JAKARTA – Kualitas udara yang terpapar polusi di kota-kota besar menjadi salah satu masalah kesehatan seperti penyakit ISPA bagi masyarakat. Tak terkecuali anak-anak yang aktif beraktivitas di luar ruangan.
Hidup berdampingan dengan polusi udara menjadi tantangan bagi orang tua untuk mencegah anaknya terhindar dari penyakit ISPA. Bahkan, organisasi PBB pemerhati hak anak, UNICEF, menyebutkan, sebanyak 300 juta anak terpapar polusi udara setiap harinya.
Ashtra Dymach, Founder dan Content Creator HaloIbu mengatakan, sebagai masyarakat yang hidup di kota memang harus menerima beraktivitas sehari-hari dengan polusi udara dan tidak dapat dihindari. Untuk itu, perlu adanya kesadaran menjaga kesehatan keluarga dan melakukan perubahan-perubahan kecil dalam gaya hidup dengan lebih memperhatikan lingkungan. Sehingga dapat terhindar dari penyakit ISPA.
“Jadi, tinggal di ibukota sebagai seorang ibu itu serba salah juga sih. Kalau melakukan 100 persen green living kayaknya gak bisa sih, but try for small gesture. Anak butuh keluar rumah buat main outdoor, itu penting banget anak keluar butuh ketemu temen-temennya,” ujarnya.
Ada beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan untuk mencegah polusi udara. Misalnya tidak membakar sampah sembarangan. Lalu ajarkan untuk anak perbanyak minum air putih dan makanan bergizi yang cukup tiap harinya. Bisa juga menggunakan penyaring udara dalam rumah.
Membiarkan anak bermain di luar rumah juga tidak apa-apa, asal batasi waktunya. Lalu, usahakan gunakan masker jika memang kualitas udara sangat buruk.
“Sama satu lagi sih. Aku gak bisa bohong. Kalau sudah urgent sekarang, coba pindah ke tempat yang lebih bagus kualitas udaranya. It has to be one of option,” ucapnya.
Ashtra menyebutkan salah satu dampak yang paling besar dari polusi udara kepada anak-anak adalah kesehatan pernapasan. Anak-anak menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
“Kayak penyakit-penyakit ISPA itu, kalau anak kecil sudah sekolah, (penyakit seperti) pilek, travel-nya cepat. Jadi pemilihan gaya hidupnya penting banget sih,” katanya. (jawapos/ran)