Virus Hanta tidak menular dari manusia ke manusia tapi virus ini menular lewat paparan kotoran tikus yang terinfeksi .
Sebelumnya, hantavirus pernah mewabah pada awal 1950-an selama Perang Korea. Lebih dari 3.000 tentara terinfeksi, dan sekitar 12% meninggal.
Virus Influensa H1N1
Virus influenza H1N1 dikenal dengan flu babi. Virus ini menyebabkan pandemi, dan diperkirakan telah membunuh 200.000 orang di seluruh dunia. Menurut WHO, Selama musim flu biasa, hingga 500.000 orang di seluruh dunia akan meninggal.
Pandemi virus flu paling mematikan, terjadi di Spanyol, pada 1918 kemudian disebut Flu Spanyol dan membuat penyebaran hingga 40% populasi dunia, menewaskan sekitar 50 juta orang.
Virus Dengue
Virus dengue pertama kali muncul pada 1950-an di Filipina dan Thailand. Kemudia menyebar ke seluruh wilayah tropis dan subtropis di dunia.
Hingga 40% populasi dunia sekarang tinggal di daerah endemik demam berdarah. Virus ini dibawa oleh nyamuk yang menyebar ketika peralihan musim hujan ke panas.
BACA JUGA : Kawasan Leuwigajah Dipilih sebagai Perlintasan KCIC, Ini Alasannya
Virus Dengue menyebabkan demam berdarah yang menjangkiti sekitar 50 hingga 100 juta orang per tahun.
Meskipun tingkat kematian demam berdarah lebih rendah daripada beberapa virus lain, sekitar 2,5%, virus yang menjangkit manusia memiliki ciri mirip Virus Ebola. Jika tidak ditangani penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Pada 2019 lembaga pengawasan obat Amerika Serikat telah menyetujui vaksin penangkal virus dengue ini. Akan tetapi penerima vaksin Dangeu harus memiliki riwayat pernah terkena penyakit demam berdarah.
Rotavirus
Virus ini menyebabkabn penyakit diare parah pada anak dan bayi. Meski sudah ditemukan vaksinnya, virus ini dapat menyebar dengan cepat.
Penyakit ini banyak mewabah pada negara berkembang. WHO memperkirakan di dunia ada 453.000 anak di bawah usia 5 tahun meninggal karena infeksi rotavirus pada tahun 2008.
Tetapi negara-negara yang telah memperkenalkan vaksin tersebut telah melaporkan penurunan tajam.
SARS-CoV
Menurut WHO Virus ini menyebabkan sindrom pernafasan akut parah. Virus SARS-CoV pertama kali muncul pada 2002 di provinsi Guangdong di Cina selatan.
Virus kemungkinan muncul pada kelelawar, kemudian melompat ke hewan mamalia nokturnal seperti musang sebelum akhirnya menginfeksi manusia.