DEPOK – Pusat rekreasi Kota Depok, yakni Alun-Alun Depok kembali dievaluasi terkait pembukaan dan operasionalitasnya.
Evaluasi dilakukan karena belakangan ini Alun-Alun Depok mulai ramai dikunjungi warga, utamanya di hari-hari tertentu.
Terkait rencana evaluasi Alun-Alun Depok disampaikan langsung oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris setelah mengetahui tingkat pengunjung yang mulai meningkat di tengah (mulai) tingginya kasus konfirmasi Covid-19 varian Omicron.
“Saat ini kapasitas maksimal pengunjung yang diterapkan hanya 50 persen. Peminatnya sangat tinggi, khususnya di hari Minggu,” ungkap Idris, Jumat (28/1).
Dikatakan, pembatasan jumlah pengunjung tersebut berbanding terbalik dengan tingginya antusiasme masyarakat yang datang ke alun-alun.
Pihaknya lebih lanjut menyebut, tempat santai kota itu akan dilakukan penutupan pada Senin mendatang untuk alasan pencegahan Covid-19.
“Senin tanggal 31 Januari kami tutup alun-alun untuk umum. Kami akan lakukan recovery pegawainya, tempatnya, dan disinfektan semuanya,” ujarnya.
Alun-Alun Kota Depok baru dibuka sekitar sebulan terakhir setelah sebelumnya dilakukan penutupan dalam waktu lama mengingat penyebaran Covid-19 yang terus meningkat.
Maka dari itu, solusi untuk mencegah penularan virus perlu dievaluasi kembali.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Hutan Raya (Tahura), Lintang Yuniar Pratiwi menyebut, hingga saat ini pihaknya belum menerima arahan langsung terkait rencana evaluasi tersebut.
Kendati begitu, dirinya tidak menampik adanya fakta kerumunan yang terjadi di Alun-Alun akibat antrian masuk alun-alun yang membludak.
“Khususnya di hari Minggu, pengunjung yang datang membludak. Untuk itu, kami imbau masyarakat tertib dan tidak datang di hari Minggu,” katanya.
Dia menilai masih ada hari lain yang dapat dipilih untuk datang ke pusat rekreasi andalan itu. Sebab, jika masih tetap membludak, maka bukan tidak mungkin alun-alun akan ditutup lagi,” pungkasnya. (mg2/ran)
