BANDUNG – Aksi unjuk rasa dari ratusan massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di depan Mapolda Jabar jalan Soekarno Hatta, pada Kamis (27/1) yang menuntut proses hukum dari pembunuhan salah seorang anggotanya, berakhir ricuh dan berbuntut pada pengrusakan.
Hal ini membuat Ketua Umum DPP LSM GMBI Fauzan Rachman langsung meminta maaf kepada Kapolda Jabar atas kerusakan yang dilakukan oleh massa pada saat aksi tersebut.
“Saya secara pribadi dan sebagai ketua umum memohon maaf kepada Kapolda Jabar beserta jajarannya atas kerusakan yang terjadi, saya siap bertanggung jawab dan akan menindak tegas anggota GMBI yang terlibat” jelas Fauzan.
Awalnya, aksi tersebut berjalan tertib, bahkan beberapa perwakilan GMBI diterima baik oleh jajaran kepolisian untuk audiensi.
Saat perwakilan melakukan audiensi, ribuan massa yang berada diluar Mapolda tidak terkendali dan memaksa merangsek masuk ke dalam halaman Mapolda Jabar.
Akibatnya, pagar mapolda dijebol massa dan mengalami kerusakan, juga ada beberapa bangunan yang hancur karena terinjak-injak oleh ratusan massa tersebut.
Karena saling memprovokasi akhirnya ratusan massa aksi tersebut meluapkan emosinya yang tidak terima penanganan proses hukum terhadap salah satu rekannya dinilai lamban.
Fauzan mengklaim, keributan yang terjadi di Mapolda Jabar itu merupakan aksi spontanitas dari massa yang sedang emosi.
Fauzan berharap proses hukum tragedi Karawang dapat diselesaikan secepatnya dan seadil-adilnya, agar tidak terjadi lagi keributan-keributan lain. (*)