DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang memberikan atensi khusus terhadap pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sosialisasi dan gerakan nyata pun telah disemarakkan oleh sejumlah pihak, baik dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok maupun sejumlah pihak termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok.
Ketua TP-PKK Kota Depok, Elly Farida, misalnya, menyebut semangat mencegah stunting perlu dilakukan, utamanya peran Posyandu yang ada di Kota Belimbing itu.
Peran Posyandu, dalam pencegahan stunting, kata dia, dibantu oleh kader penggerak dan Puskesmas. Lewat kader, dilakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya kesehatan ibu dan anak (KIA).
Menurutnya, Posyandu melalui sejumlah program yang dijalankan diharapkan mampu mendeteksi tumbuh kembang anak.
“Di samping itu, Posyandu juga diharapkan dapat meningkatkan edukasi dalam pencegahan stunting pada anak,” katanya, Rabu (26/1).
Pihaknya menegaskan, apabila ada masyarakat yang mengalami gizi kurang dan berdampak kepada anaknya, maka akan dilakukan pendampingan.
“Pendampingan tersebut dibantu oleh tenaga kesehatan Puskesmas agar upaya yang dilakukan dapat maksimal,” ujarnya.
Posyandu menurut Elly menjadi wahana pertama dan utama untuk mengetahui perkembangan anak, yang dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
“Karena itu diharapkan melalui Posyandu dapat menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat dalam pencegahan stunting pada anak,” ucap sosok yang kerap disapa Bunda Elly itu.
Ia mengatakan, status gizi pada anak akan dipantau secara langsung agar kesehatannya dapat terus meningkat dan normal.
Meski begitu, kata dia, semua itu dapat berjalan maksimal jika terdapat komitmen bersama baik dari kader, tenaga kesehatan, hingga masyarakat itu sendiri.
“Gerakan masyarakat hidup sehat harus dilakukan dan didukung oleh seluruh masyarakat,” tukasnya. (mg2)