BANDUNG – Sosok Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil dinilai cocok bakal calon menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).
Bahkan, Kang Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil- sudah memenuhi syarat untuk menjabat posisi tersebut.
Hal demikian diungkapkan Ketua Majelis Kode Etik Ikatan Ahli Perencanaan Kota Indonesia, Bernardus Djonoputro.
Jawa Barat sebesar Spanyol
Bernardus mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil sebelum jadi gubernur atau wali kota, sudah banyak kerja secara praktik arsitek dan perencanaan baik. Serta Kang Emil memiliki punya link internasional.
”Jawa Barat itu sebesar Spanyol. Saya kira Pak Ridwan Kamil cocok jadi Kepala Otoritas IKN. Karena beliau banyak kerja secara praktik arsitek dan perencanaan baik sebelum jadi gubernur atau wali kota di perumahan. Mau pun setelah jadi gubernur punya link internasioanal sangat kuat,” kata Bernardus Djonoputro seperti dilansir dari Antara di Bandung, Minggu (23/1).
Meski ada sejumlah kepala daerah atau mantan kepala daerah memiliki latar belakang arsitek, Bernardus Djonoputro menilai, sosok yang dicari Jokowi bukan hanya sekadar birokrat yang memiliki kemampuan arsitek semata. ”Saya kira dari profil yang harus ada lebih dari sekadar arsitek. Yang bisa disebut arsitek itu apa,” kata Bernie, panggilan akrab Bernardus Djonoputro.
Menurut dia, kepala IKN harus berpengalaman dan mampu menerjemahkan perencanaan makro ke dalam desain mikro. ”Jadi pengalaman sebagai birokrat, bekerja dengan developer, dan pernah bekerja secara swasta sangat penting,” tutur Bernardus Djonoputro.
Selain itu, jika kepala daerah berlatar belakang arsitek yang dipilih memimpin IKN, menurut dia, harus memiliki jaringan global. Pemindahan IKN ke Kalimantan Timur, lanjut dia, menjadikan Indonesia negara yang merencanakan ibu kota pindah ke jantung khatulistiwa.
”Dia menjadi perhatian dunia karena membangunnya di Kalimantan. Jadi network internasional dan pengalaman bekerja dengan investor internasional menjadi sangat penting,” papar Bernardus Djonoputro.
Dia menambahkan, kepala Otoritas IKN selain arsitek harus mampu mengurai masalah sosial politik warga yang kompleks. ”Karena perencanaan IKN kan tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat. IKN ini menjaga geopolitik nasional,” terang Bernardus Djonoputro.