Panglima Santri Jabar Siap Kerahkan Santri dan Kiai untuk Bela Suku Sunda

TASIKMALAYA – Adanya komentar Anggota DPR RI Arteria Dahlan yang meminta pecat Kejati hanya gara-gara memakai Bahasa sunda ternyata berbuntut panjang dan mendapat respon keras dari Panglima Santri Jaswa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Berbagai elemen masyarakat suku Sunda yang ada di Jawa Barat mengaku sangat tersinggung dengan pernyataan anggota DPR RI yang berkomentar berbau SARA itu.

Sebagai masyarakat Sunda dan Panglima Santri Jawa Barat pihaknya siap mengerahkan para santri dan kiai dari komunitas pesantren untuk menghadapi langsung Arteria Dahlan jika tidak segera meminta maaf.

‘’Langkah tersebut siap diambil sebagai wujud bela warga Sunda. Saya ingin permohonan maaf. Saya siap datang ke DPR RI dengan komunitas saya, akan membawa para santri ke DPR RI untuk bertemu dengan Arteria Dahlan jika belum juga meminta maaf,” kata Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangannya, Rabu, (18/1)

“Saya akan kerahkan para santri dan kiai sebagai komunitas pesantren, karena sudah mengusik kami warga Sunda,” kata Uu Ruzhanul Ulum.

Panglima Santri yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum Ateria Dahlan untuk segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas ucapannya itu.

Dia menilai, Arteria Dahlan dianggap sudah melukai kebhinekaan yang selama ini dijungjung tinggi oleh masyarakat Sunda.

“Saya sebagai orang Sunda merasa terusik ketenangannya dengan statement saudara Arteria Dahlan,” pungkas Pak Uu pada Rabu (19/1).

Uu berpendapat, masyarakat Jabar sebetulnya sangat heterogen yang terdiri dari berbagai suku di Indonesia. Meski begitu, masyarakat sunda selalu terbuka dan sangat menghargai warga yang dating dari luar Jabar.

Masyarakat sunda sejatinya selalu mengedepankan asas silih asah, silih asih dan silih asuh. Bahkan, orang sunda sangat dikenal dengan gotongroyong dan membantu antar sesama.

Bahkan, lanjut Uu, banyak para pejabat pusat yang tidak memiliki latar belakang orang sunda, tapi masyarakat suda tetap mendukungnya.

‘’Ini menunjukan banhwa masyarakat sunda tidak pernah mempermasalahkan perbedaan latar belakang suku. Artinya sangat menjujung tinggi kebhinekaan,’’tandas dia. (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan