PURWAKARTA – Untuk menekan harga minyak goreng yang terus melambung tinggi, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil memantau kegiatan operasi pasar di Kantor Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jumat (14/1).
Ridwan Kamil ingin memastikan operasi pasar minyak goreng berjalan optimal dan tepat sasaran untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan.
Ridwan Kamil menyebutkan saat ini harga Minyak Goreng kemasan dua liter mencapai Rp 40 ribu. Padahal harga normalnya sekitar Rp 28 ribu.
“Kami akan terus memantau pendistribusian di situasi yang tidak nyaman bagi masyarakat. Khususnya yaitu kenaikan minyak goreng,’’kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Sabtu, (14/1).
Menurutnya, untuk menekan harga minyak goreng, operasi pasar akan terus dilakukan di 11 Kota/Kabupaten yang ada di Jawa Barat pada minggu ini.
‘’Insyaallah tahap selanjutnya akan dilaksanakan serentak seluruh 27 kabupaten/kota bisa terjangkau,” kata dia.
Untuk Kabupaten Purwakarta, operasi pasar minyak goreng ada di tiga kecamatan. Pemda Kabupaten Purwakarta yang sigap menggelar operasi pasar tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih. Ibu Bupati luar biasa, karena kalau terpusat di satu titik itu pasti akan terjadi kerumunan yang sangat luar biasa,’’kata dia.
Untuk Distribusi akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan permintaannya, sehingga walaupun mengantre masih relatif aman terkendali.
Ridwan Kamil menyebutkan, dalam operasi pasar tersebut Pemdaprov Jabar Jabar sudah menyiapkan 240.000 liter minyak goreng.
‘’Minyak goreng dijual dengan harga Rp14 ribu per liter. Tiap orang hanya diperbolehkan membeli dua botol atau dua liter,’’’katanya.
Untuk memantau harga minyak goreng di pasar-pasar, Kang Emil meminta Duta Pasar Rakyat Juara Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil melakukan pengecekan secara langsung.
“Saya minta Ibu Atalia selaku Duta Pasar Jawa Barat untuk memantau juga di ratusan pasar Jawa Barat terkait kondisi ini,” ucap Kang Emil—sapaan akrab–gubernur Jabar.
Kang Emil memastikan, ketersedian minyak goreng tetap aman. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dengan memantau kondisi minyak goreng di Bulog.
“Kami akan melakukan evaluasi pergudangan di Bulog, sehingga bisa memastikan suplai ke pasar-pasar, khususnya di Jawa Barat, bisa aman terkendali,” ucap Kang Emil.