JAKARTA – Film laga tanah air The Raid (2011) akan ’’dihidupkan’’ kembali. Netflix PADA Selasa (11/1) mengabarkan akan menggarap remake proyek besutan Gareth Evans tersebut. Tak tanggung-tanggung, mereka menggandeng para ”jagoan” film laga. Patrick Hughes, yang dikenal lewat The Expendables 3 dan The Hitman’s Bodyguard, didapuk sebagai sutradara. Hughes juga bakal menjadi penulis naskah bersama James Beaufort.
Produser remake The Raid pun dipercayakan pada nama besar lainnya. Yakni, sutradara Transformers Michael Bay dan XYZ Films. Kabar itu sekaligus jadi kejutan yang menyenangkan bagi para penggemar. Sebab, wacana remake film yang dibintangi Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Joe Taslim itu beredar sejak lama.
’’Kami sangat antusias dengan visi unik Patrick (Hughes) untuk film ini. (Proyek remake, Red) ini mengolah materi yang ada secara orisinal, yang menjanjikan apresiasi besar pada film aslinya sekaligus menunjukkan pendekatan dan perspektif segar yang bakal mendefinisikan posisinya di genre action,’’ papar perwakilan produser dalam pernyataan tertulis.
Salah seorang sumber mengungkapkan, proyek remake itu telah dikerjakan selama beberapa bulan terakhir. Penunjukan tim produksi berlangsung kilat setelah hak tayang dikantongi XYZ Films. Agensi Bay dan Hughes WME melakukan pendekatan untuk reboot.
’’Semua langsung ’klik’. Keduanya punya portofolio film laga bertensi tinggi. Namun, cerita Hughes-lah yang membuat semuanya, termasuk Evans, langsung semangat melakukan pengajuan ke rumah-rumah distribusi,’’ papar salah seorang sumber sebagaimana dikutip Deadline. Netflix jadi yang paling getol mengincar proyek remake The Raid itu.
Mengutip rilis resmi, versi Hollywood The Raid akan menceritakan satuan tugas elite DEA –lembaga di Amerika Serikat setingkat Badan Narkotika Nasional– dalam misi penyamaran untuk menangkap gembong narkoba licik. Premisnya mirip dengan film pertama The Raid, yang rilis pada 2011.
The Raid tak hanya jadi film laga favorit penonton Indonesia. Film tersebut menjadi salah satu film laga terbaik dunia setelah memenangi Midnight Madness Awards di pergelaran Festival Film Internasional Toronto 2011. Setelah sukses di festival, proyek yang sarat aksi bela diri silat itu didistribusikan di Amerika Utara pada 2012 via Sony Pictures Classics. (jawapos-red)