MAJALAYA – Sampah masih menjadi permasalahan serius di wilayah Kabupaten Bandung. Hal ini terjadi karena minimnya lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), membuat sampah menggunung di tiap pasar, didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak memilah sampah dengan baik.
Penumpukan sampah saat ini terjadi hampir di setiap Pasar Tradisional dan sampah rumah tangga, bahkan tumpukan sampah pun sering terlihat di tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Tokoh Pemuda Majalaya, Cep Yudi mengeluhkan tumpukan sampah di Pasar Baru Majalaya dan sampah rumah tangga semakin hari makin menggunung.
“Bagaimana ini penanganan Sampah UPT Pasar Baru Majalaya sampai dibiarkan menggunung seperti ini?” tanya Cep Yudi, tokoh pemuda Majalaya, Rabu (12/1).
Dikatakan Yudi, meski penarikan sampah memang ada. Namun pengangkutannya kurang optimal, karena tidak dibersihkan secara total sampai benar-benar bersih. Sehingga saat masih ada sampah tersisa yang belum diangkut, akhirnya tumpukan bertambah banyak lagi
Bukan saja di Pasar Majalaya, sebelumnya tumpukan sampah juga terjadi di Pasar Banjaran. Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan mengatakan, banyak warga yang niatannya sambil belanja ke pasar, sambil membawa sampah rumah tangganya juga ke pasar.
Padahal kata Sahrul, penanganan persoalan sampah adalah tanggung jawab bersama. Bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi harus diawali dari kesadaran masyarakat agar bijak mengelola sampah.
“Mulai dari yang terkecil harus diedukasi terkait penanganan sampah, dengan memilah mana sampah yang organik dan non organik. Mulai dari lingkungan keluarga kita agar menjadi kawasan Zero Waste,” kata Sahrul dalam akun resmi instagramnya baru-baru ini.
Dengan meminimalisir volume sampah dari rumah tangga, imbuh Sahrul, akan sangat membantu dalam proses distribusi pembuangan sampah ke TPS dan ke TPA.
“Masyarakat memilah dan memilih sampah, kami pemerintah berusaha untuk mengurai permasalahan dan berkordinasi dengan lebih baik,” ucap Sahrul Gunawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Bandung, Asep Kusumah mengatakan, bahwa sampah di Pasar Majalaya sebenarnya tiap hari diangkut sampai mengerahkan dua hingga tiga truk.