SUMEDANG – Adanya longsor bongkahan batu sebesar mobil yang menutupi Jalan Cadas Pangeran membuat tim evakuasi sedikit mengalami kesulitan untuk melakukan pembersihan dari badan jalan.
Proses evakuasi bongkahan batu yang merupakan longsoran tebing setinggi 20 meter di Cadas Pangeran, terpaksa harus menggunakan alat berat eskavator.
Evakuasi matrial batu dan tanah tersebut mulai dilakukan sekira pukul 18.30 WIB dan baru selesai sekitar pukul 21.00 malam.
Dalam pantauan Jabar Ekspres di lokasi, alat berat diterjunkan guna mempermudah dan mempercepat proses evakuasi material batu dan tanah.
Selain bongkahan-bongkahan batu berukuran bola basket, satu buah batu besar sebesar mobil menutup ruas jalan Cadas Pangeran.
Tepatnya berlokasi di wilayah Dusun Singkup RT01 RW01, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Mensiasati terjadinya kemacetan yang semakin mengular, Kepala Unit Laka Lantas Polres Sumedang, Iptu Sunandar mengatakan, dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumedang memberlakukan rekayasa lalu lintas.
“Yakni, dengan mengarahkan kendaraan kecil dari Bandung ke Sumedang maupun sebaliknya, untuk menggunakan jalur atas atau jalur lama Cadas Pangeran,” kata Sunandar di lokasi.
Kendaraan kecil yang bisa menggunakan jalur alternatif tersebut di antaranya seperti sepeda motor hingga minibus.
“Sementara kendaraan besar seperti truk atau jenis yang lebih besar seperti tronton, tetap melintas ke jalur bawah, sebab tebing ambrol hanya menutup setengah badan jalan,” pungkasnya.
“Ini antrean kendaraan (di jalur bawah) kurang lebih 2 kilometer di masing-masing arah baik Sumedang-Bandung maupun sebaliknya,” tambah Sunandar.
Sunandar berharap proses evakuasi bongkahan batu serta material tanah akibat longsoran tebing dapat berlangsung cepat.
Dia berpesan bagi para pengendara yang akan melintasi Jalan Cadas Pangeran diharapkan dapat lebih berhati-hati.
Sampai berita ini diterbitkan, proses evakuasi bongkahan batu serta material tanah akibat longsoran tebing di Jalan Cadas Pangeran masih berlangsung.
Melalui pantauan di lokasi, diperhitungkan kemacetan yang terjadi tidak terlalu panjang karena adanya rekayasa lalu lintas ke jalur alternatif.
Adapun kemacetan yang terjadi hanya dialami kendaraan-kendaraam besar seperti truk hingga tronton dengan panjang kepadatan sekiranya 1 kilo meter. (mg5)