PEMBUNUH juragan air isi ulang masih bebas. Penyebabnya, pihak kepolisian kesulitan melacak pelaku akibat rekaman CCTV yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) kurang jelas.
Gambar yang dihasil dari rekaman CCTV tersebut tak banyak membantu penyelidikan kepolisian.
Saat ini, polisi masih tengah melecak pelaku pembunuhan Suyatio, 67, warga Jalan Manukan Tama A3/6, Tandes, Surabaya.
Dilansir dari Jawa Pos, Kanit Reskrim Polsek Tandes, Iptu Gogot Purwanto mengungkapkan, pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi terkait tewasnya juragan isi ulang air mineral itu.
“Empat orang saksi (sudah diperiksa). Bisa bertambah terus nantinya,” ujar Gogot, Minggu (9/1).
Masih berkeliaran
Iptu Gogot menyatakan, setelah kejadian juga sudah memeriksa CCTV sekitar lokasi kejadian. Namun, gambarnya kurang jelas. Alhasil, sang pelaku belum tertangkap dan masih berkeliaran.
“Satu (terduga pelaku). Kami masih cari terus titik CCTV yang ada pergerakan pelaku,” terangnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menambahkan, semua tim Satreskrim Polrestabes Surabaya sudah bergerak mencari pelaku. “Tim sudah bergerak. Pelaku, masih didalami,” jelasnya.
Alumnus Akpol 2004 ini menyebutkan pemeriksaan CCTV sudah dilakukan di beberapa tempat. Namun, pihaknya belum menyebut ciri-ciri pelaku pembunuh juragan air isi ulang itu.
“Itu teknis penyelidikan ya. Yang jelas, tim sudah bergerak semua untuk mengejar pelaku,” tegasnya.
Sebelumnya, Suyatio ditemukan tewas bersimbah darah di dalam ruko Jalan Manukan Tama A3/6, Tandes, Surabaya, Jumat (7/1) sekitar pukul 04.30. Korban mengalami luka tusukan senta tajam (sajam) di bagian kepala.
Kapolsek Tandes Kompol Hendry Ibnu Indarto mengatakan, pelaku pembunuhan masih dalam penyelidikan. Korban tinggal bersama istrinya di ruko itu. “Saksi (istrinya) masih hidup. Saat ini masih diperiksa,” terangnya.
Dari hasil olah TKP, di lokasi kejadian tidak ditemukan bekas pengerusakan atau pembobolan rumah. Barang berharga milik korban juga tidak ada yang hilang. (rus/rek/zar)