Langkah pemerintah untuk bersaing secara global adalah dengan mengembangkan Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara (Kaltara).
‘’Pembangunan kawasan ini dapat terlaksana berkat kerjasama besar antara Indonesia dengan Cina serta United Emirat Arab (UEA),’’ucapnya.
Luhut mengatakan, pemeritah telah membuat dua kriteria industri yang akan dikembangkan di wilayah industri hijau ini. Pertama, dapat meningkatkan nilai tambah dari kekayaan bahan mentah.
Kedua, industri yang dibangun dapat menempatkan Indonesia pada posisi kunci dalam pemanfaatan teknologi kedepannya.
‘’Jadi industri baterai yang akan dibangun di Kaltara nanti, tidak hanya berbasis nikel, tetapi juga non nikel. Termasuk membangun pabrik solar panel,’’katanya.
Selain itu, pembangunan pabrik Alumunium Smelter di Kaltara juga akan didirikan, hal ini untuk mempercepat dukungan industri hilirisasi.
Pembangunan, new energy battery juga dapat mendukung program pemerintah untuk meningkatkan penurunan emisi pada 2030.
Melalui capaian pembangunan itu, beberapa fasilitas pendukung di kawasan ini akan didirikan, di antaranya pelabuhan, bandara, hotel dan akomodasi karyawan.
‘’Kawasan ini dipastikan akan mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan penerimaan peningkatan pendapatan negara,’’pungkas Menko Marves. (red)