“Hayya 2: Hope Dream & Reality” Angkat Isu Kemanusiaan dan Kesehatan Mental

Dari segi produksi, sutradara Jastis Arimba mengatakan proses produksi dilakukan di tengah pandemi. Ia mengaku tertantang untuk menjalani produksi film di tengah pandemi karena banyak penyesuaian yang juga harus dilakukan.

“Namun, semuanya berjalan lancar. Naskah dan ceritanya ada perbedaan (dengan draf awal) karena ada penyesuaian. Kita dituntut untuk membuat cerita yang menjadi refleksi, dan film ini menjadi sangat personal buat saya,” kata Jastis.

“Temanya berupaya untuk memaknai arti kehilangan yang sesuai dengan kondisi pandemi. Kita banyak kehilangan, dan harapannya film ini menjadi mediium refleksi kita,” imbuhnya.

 

Tinggalkan Balasan