Pemberian Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah untuk Mahasiswa dan Gen Z

JAKARTA – Dalam masa transisi menuju ‘Kenormalan Baru’ atau ‘New Normal’, pemerintah terus berupaya mengkaji penerapannya agar tetap aman dari Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap produktif agar mampu mendorong pergerakan ekonomi, termasuk ekonomi Syaria.

Disamping itu, untuk meningkatkan literasi kepada mahasiswa S1, S2 dan S3 serta masyarakat umum mengenai Produk-Produk Investasi Syariah menggelar kegiatan Webinar, Sabtu (8/1).

Webinar ini menghadirkan Andy Sukma, selaku Area Micro & Pawning Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai narasumber pertama.

Menurut Andy, berinvestasi emas baik untuk keputusan investasi jangka panjang karena nilainya yg relative stabil. Produk lainnya yang ada di BSI adalah gadai dengan persyaratan yang mudah, proses yang cepat dengan waktu titip 4 bulan.

Jika dibulan ke-4 belum bisa melunasi, maka nasabah dapat membayar ujrohnya saja, jelas Andy.  Dalam menghadapi masa depan yang penuh uncertainty, berinvestasi emas di BSI menjadi pilihan terbaik saat ini.

Pada kesempatan webinar ini Tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang diketuai Gusni, dosen Universitas Widyatama Bandung, juga menghadirkan Aldiansah Akbar, selaku Advising & Educating for Retail Investors IDX Syariah.

Pasar Modal Syariah adalah seluruh aktivitas di pasar modal yang memenuhi prinsip Islam.  Suatu pasar modal dikatakan memenuhi prinsip Islam apabila pelaku pasar, mekanisme transaksi, infrastruktur pasar dan efek yang ditransaksikan telah mememnuhi prinsip-prinsip di pasar modal.

Landasan regulasi Pasar Modal Syariah Indonesia adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI dan Peraturan OJK terkait Pasar Modal Syariah. Menurut Aldiansyah, terdapat beberapa jenis efek Syariah di pasar modal syariah di Indonesia yaitu 469 saham Syariah, 290 Reksa Dana Syariah, 3 ETF, 228 Sukuk.

Sementara itu masih ada Efek Beragun Aset Syariah (EBA/EBA-SP)dan Dana Investasi Real Estate Syariah (DIRE KIK Syariah).

Kegiatan Webinar ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat mengenai industri Pasar Modal Syariah sehingga dapat berkontribusi signifikan dalam ekosistem ekonomi dan keuangan nasional, ujar Aldiansah.

Pemateri lainnya, Devy Mawarnie, Eristi Minda, Farida Nursjanti, dan Lia Amaliawiati menyampaikan bahwa dengan peningkatan literasi mengenai produk-produk perbankan Syariah dapat menjadikan masyarakat akan semakin cerdas memilih investasi yang aman dan menguntungkan, terpenting dapat menjaga nilai uang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan