Disdik Kota Bandung Pilih Sekolah yang Siap, Jelang PTM 100 Persen

BANDUNG – Menjelang pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sejumlah sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung saat ini melakukan pemilihan terhadap sekolah yang benar-benar siap menggelar PTM penuh.

Kepala Bidang Pembinaan Pengembangan Sekolah Dasar Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengatakan bahwa seperti kelompok 1 yang PTMT jumlahnya 30 sekolah dimulai pada Juni 2021, kelompok 2 yang PTMT jumlahnya 1677 sekolah dimulai pada September 2021, dan kelompok 3 yang PTMT jumlahnya 632 sekolah dimulai pada November 2021.

“Tentu kami akan memilih sekolah mana yang betul-betul siap untuk gelar PTM penuh (100 persen),” ujar Kepala Bidang Pembinaan Pengembangan Sekolah Dasar Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto.

Bambang menyebut pihaknya saat ini sedang fokus pada penyelenggaraan PTM semester dua tahun ajaran 2021/2022. Apalagi, sesuai rencana Kota Bandung ada empat tahapan yang sudah dilaksanakan sejak 2021.

“Bahwa di kota bandung PTMT itu ada beberapa tahap, ada tahap satu ujicoba, itu antara 10 sampai 25 persen. Ada tahap kedua masa transisi, itu 25 sampai 50 persen. Kemudian tahap yang ketiga itu adaptasi kebiasaan baru, 50 sampai 75 persen,” kata Bambang, Rabu (5/1).

“Memang pada bulan Januari itu ada tahap empat, itu masa normal yang akan dimulainya tanggal 10 Januari,” tambahnya.

Kota Bandung saat ini masuk di status level 2, Pihaknya menjelaskan bahwa Disdik Kota Bandung sangat siap menyelenggarakan PTM 100 persen ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Adapun aturan atau ketentuan di level dua ini ialah pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah dapatkan vaksinasi dua dosis lebih dari 80 persen dan lansia yang divaksin dua dosis capai lebih 50 persen. Sehingga, kapasitas PTM bisa 100 persen dan durasi PTM maksimal enam jam,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa vaksinasi dua dosis capai 50-79 persen serta lansia yang divaksin dua dosis capai 40-50 persen, maka kapasitas PTM hanya 50 persen dan durasinya maksimal enam jam.

“Jika PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dapatkan vaksin dua dosis kurang 50 persen dan lansia yang divaksin dua dosis kurang 40 persen, maka kapasitas PTM dilakukan 50 persen dan maksimal durasinya empat jam,” katanya.

Bambang menambahkan bahwa jumlahnya masih harus dilakukan rapat kembali di tingkat Kota bersama tim dan OPD lain, termasuk camat, Dinkes, dan Kemenag.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan