Dokter Pastikan Pelaku Pembantaian Lima Nyawa Di Baturaja Tidak Gila, Proses Hukum Berlanjut

BATURAJA – Dokter RS Ernaldi Bahar Palembang memberikan kepastian dari hasil pemeriksaannya yang menyatakan bahwa pelaku pembunuhan 5 Orang, Otori Efendi (25), warga Kampung 3, Desa Bunglai Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) tidak mengalami gangguan jiwa. Dengan demikian kasus tersebut akan dilanjut dan pelaku terancam hukuman mati.

Kasus tersebut masih dalam penanganan Satreskrim Polres OKU. Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo kepada awak media mengatakan, hasil pemeriksaan sudah diterima.

“29 Desember kita menerima hasil pemeriksaan tersebut,” kata Danu Jumat (30/12).

Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan apakah pelaku ada memiliki gangguan jiwa atau tidak. Hasil kesimpulan pihak dokter RS Erba pelaku tidak mengalami gangguan jiwa.

Disebut Kapolres, untuk pemeriksaan kepada pelaku memang tidak bisa dilakukan secara cepat. Karena penjelasan tim dokter ada tahapan yang dilalui. Termasuk memanggil pihak keluarga terduga, kades, tetangga.

Meski terduga pelaku diperiksa di RS Erba Palembang, proses pengusutan hukum kasus itu masih tetap berjalan.

Sehingga hasilnya bisa tetap sistimatis dan berkoordinasi pihak JPU. Untuk nanti bisa dilakukan tahap kedua. Pada 9 Desember 2021 lalu juga sudah ada proses rekonstruksi di Desa Bunglai.

Pelaku saat ini sudah berada di Mapolres OKU. Tunggu hasil pemeriksaan lanjutan.

Pelaku dijerat dengan dua pasal, yakni 340 KUHP untuk korban 1 dan 2 yang disangkakan ada unsur perencanaan, dengan ancamam hukuman hukuman mati. Serta Pasal 338 untuk korban lainnya.

“Tapi untuk motif masih didalami,” ujarnya.

Pelaku Otori sebelumnya saat ditemui di Mapolres OKU terlihat tanpa terlihat penyesalan. Otori mengaku setelah menujah (menusuk) korban langsung pergi,

“Dak tau lagi. Habis nujah idak kuagak’i (perdulikan) lagi,” kata pelaku ketus.

Data yang berhasil dihimpun di lapangan, diketahui Kejadian terjadi pada Jumat (26/11) sekitar jam 16.30 WIB. Pelaku informasinya sudah setahun tidak keluar rumah. Saat keluar itu, pelaku mengajak Hendri salah satu korban untuk makan siomay di warung.

Setelah itu, entah kenapa saat itu Hendri ditikamnya. Hendri ini diketahui sebagai keponakan dari Sari. Sari sendiri masih bersaudara dengan Erni. Setelah itu, Ikrom lewat dan bertanya apa yang terjadi.

Tinggalkan Balasan