Maka mungkin anda bisa mempelajari budaya lebih dalam saat melakukan petualangan di hutan.
Ikut menyehatkan bumi
Ketika berwisata langsung dan berinteraksi di alam seperti hutan,biasanya manusia akan merasakan betul betapa indahnya dan megahnya alam.
Kekaguman pada alam akan membuat rasa cinta juga ikut bertumbuh dan memupuk rasa ingin melindungi dan menjaga lingkungan hijau.
Akibat belum dipenuhinya prinsip keberlanjutan, tak sedikit hutan yang gundul dan tak terawat atas nama industri dan pembangunan dalam beberapa dekade terakhir.
Kini kesadaran untuk menjaga lingkungan berkelanjutan pun mulai muncul dengan terasanya perubahan yang ekstrem mulai dari kondisi cuaca hingga suhu di bumi.
Saat berekreasi di hutan, ada baiknya anda juga bisa menanam bibit pohon untuk kembali menghijaukan hutan- hutan di Indonesia.
Salah satunya lewat program ASRI mengadopsi bibit pohon seperti “The Guardian Tree”.
Anda bisa membeli bibit pohon untuk kemudian ditanam dan dirawat di dalam hutan bersamaan dengan kelahiran bayi teman atau sanak saudara.
Harapannya, bayi dan bibit akan tumbuh bersama dan sama-sama memberi manfaat bagi semesta.
Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
Dengan melakukan kegiatan di hutan, tubuh anda akan aktif bergerak dan tentunya itu dapat meningkatkan kesehatan fisik anda.
Hutan menjadi sumber alami dari oksigen, bahkan dulu Indonesia pernah dijuluki sebagai paru- paru dunia.
Selain mendapatkan stok oksigen paling murni, saat beraktivitas di hutan anda bisa meningkatkan peredaran darah, memperbaiki metabolisme tubuh, menurunkan tingkat gula darah, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Paling menarik, ternyata berakvititas di hutan juga meningkatkan hormon endorfin yang membuat manusia merasakan kebahagiaan dan tentunya perasaan itu dibutuhkan untuk mendukung kesehatan mental di masa sulit seperti pandemi saat ini.
Seperti yang dialami Nadine saat menjejal hutan untuk bertualang, bukannya merasa takut ia merasa hal itu adalah proses mengisi dirinya untuk kembali segar.
“Ketika ke hutan, kebisingan kota itu digantikan dengan suara serangga, suara hujan, suara angin. Aku bisa merasakan perbedaan besar dalam pikiranku. Hanya dengan menghabiskan waktu selama beberapa hari di hutan, aku seperti baru di-recharge. Aku merasakan sendiri hutan bisa membantu memulihkan kondisi mental,” kata Nadine.