DEPOK – Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok memaklumi terkait lambannya pengadaan perlengkapan dan alat-alat kesehatan (alkes) untuk RSUD Kota Depok di Wlayah Timur.
Disrumkim Kota Depok Dudi Mi’raz mengatakan lambannya pengadaan alkes RSUD Kota Depok dikarenakan sebagian besar pengadaan sarana dan prasarana kesehatan RSUD tersebut dipesan langsung dari luar negeri.
“Memang pengadaan perlengkapan dan alkes di RSUD Kota Depok di Wilayah Timur dibeli langsung dari luar negeri. Sehingga membuat proses pembelian memakan waktu cukup lama, karena harus mengikuti alur pre-order (po),” ungkapnya.
Adapun item perlengkapan dan alkes yang dibelanja langsung dari luar itu meliputi genset, generator, lift dan alat kesehatan lainnya yang dipesan langsung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).
Meski begitu, pihaknya tidak merincikan dari negara mana saja yang menjadi pasar atau sumber pembelanjaan barang-barang tersebut.
Dudi menyebut, saat ini pembangunan RSUD Wilayah Timur telah memasuki tahap kedua dan akan selesai pada akhir Desember 2021.
Saat ini pihaknya terus memantau progres pembangunan agar dapat selesai tepat waktu. Dikatakan, kini progres pembangunan sudah mencapai 93 persen.
“Pembangunan tahap kedua difokuskan pada pengerjaan Mechanical Electrical dan Plumbing (MEP). Kita optimis pengerjaannya bisa selesai bulan ini,” bebernya.
Diketahui, MEP sendiri merupkan pengerjaan yang difokuskan pada bagian desain dan konstruksi bangunan, terutama aspek kelistrikan.
Sejauh ini, pengerjaan pembangunan berjalan lancar, sehingga diprediksi bakal selesai sesuai jadwal.
Dia menambahkan, total biaya pembangunan RSUD Wilayah Timur untuk tahap kedua sendiri sebesar Rp111 miliar.
“Anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok tahun 2021,” pungkasnya. (mg2/ran)