“Dari sampah organik kita dapat olah menjadi magot yang berbentuk belatung dari kotoran lalat. Itu (magot) bisa untuk makanan ternak lele, atau dipilah mana sampah yang bisa dijual atau sampah yang dapat dimanfaatkan,” tandasnya.
Terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Lilik Setyaningsih mengakui memang saat di Cimahi ada tumpukan sampah sebanyak 273,38 ton perharinya.
“Sampah yang sudah terkelola mencapai 97,85 ton, sedangkan sampah yang masih tidak terkelola mencapai 2,15 persen,” jelas Lilik.
Sementara saat disinggung terkait pemilahan sampah sejak dari rumah, Lilik mengaku sudah melakukannya sejak lama. Pihaknya sudah menyediakan pemilah tuntas pilah sampah organik magotisasi mandiri.
“Contohnya magot di RW 18 Cipageran pak Arif sudah berapa ton minta sampah kekita, juga magot di Pasirkaliki, Padasuka,” terang Lilik.
Dia juga mengaku jika kedepan pihaknya akan mendapat bantuan dari pusat terkait sarana dan prasarana pengolahan sampah.
“Insyaallah kita akan mendapat bantuan. Ada didua lokasi di Lebaksaat sama di Santiong. Mudah-mudah ditahun depan dapat terealisasikan,” pungkasnya. (ziz).