Anak 14 Tahun Di Bandung Jadi Korban Perkosaan Hingga Perdagangan Anak, Begini Respon Pemkot

BANDUNG – Belum selesai kasus pengajar berinisial HW yang melakukan pemerkosaan ke belasan santrinya, kini kembali viral seorang anak 14 tahun di Kota Bandung menjadi korban pemerkosaan, kekerasan seksual, hingga penjualan anak.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan bahwa Pemerintah Kota (pemkot) Bandung telah mengintruksikan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk melakukan pendampingan terhadap korban anak 14 tahun ini.

“Kita sudah menugaskan DP3A, lewat UPT perlindungan anak, dan itu sudah melakukan pendampingan konseling ke korban dan orang tua korban, konseling terhadap trauma anaknya,” ujar Yana, saat meninjau Pembangunan Youth Space and Command Center GGM di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (29/12).

Yana menjelaskan bahwa komunikasi atau keharmonisan dalam keluarga harus tetap dijaga. Dengan itu, kata dia, setidaknya bisa menangkal kejadian tersebut bisa terulang.

“Tapi saya hanya berpesan, ketahanan keluarga itu tolong dijaga, ditingkatkan. Karena yang saya baca kasus ini, si Anak ini kenalan lewat Facebook, kemungkinan dia punya hambatan komunikasi di keluarga, mungkin yah saya tidak tau. Jadi saya pikir komunikasi dan ketahanan keluarga itu salah satu ikhtiar kita untuk menangkal hal seperti ini,” katanya.

“Karena tetap saya yakin, masalah timbul itu karena kurangnya komunikasi. Jadi kalau komunikasinya baik, saya pikir mudah-mudahan gak ada. Di tingkat paling ini adalah di Keluarga yang harus kita jaga,” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa dalam kasus tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian. Dengan itu, pihaknya mendorong kepolisian untuk bisa memproses dengan sebaik-baiknya.

“Kan sebagian sudah ditangkap, ada yang DPO itu. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk memproses, juga mengadili dengan sesuai aturan dan regulasi yang ada,” ucap Yana.

“Dan kita dorong karena ini juga masuk diranah hukum, kepolisian kita dorong untuk memproses dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak terulang. Kita tidak berharap kejadian terluang,” pungkasnya.* (mg2)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan