Selamat Datang “Vaksin” di Keluarga KTI 2021

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menetapkan kata vaksin sebagai istilah yang ada dalam KBBI.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menetapkan kata vaksin sebagai istilah yang ada dalam KBBI.
0 Komentar

Pembahasan kata vaksin di bidang bahasa ada pada penggunaan imbuhan di- yang menyertai kata ini dalam slogan “Saya sudah divaksin”.

Dia menjelaskan, masih banyak penutur bahasa Indonesia yang salah menuliskan kata divaksin menjadi di vaksin. Terlepas dari masalah itu, slogan “Saya sudah divaksin” menjadi kampanye positif di masa pandemi dan membuat kata tersebut semakin populer.

“Kami ikut bersama-sama dengan Satgas Covid-19 jika ada bahasa baru dalam istilah asing, ada pokja tersendiri yang mengurus pengistilahannya ke Bahasa Indonesia. Misalnya, untuk physical distancing menjadi jaga jarak,” jelasnya.

Baca Juga:Begini Kronologis Pemerkosaan Anak 14 Tahun yang Kemudian Dipaksa Jadi PSK!Bejat! Anak 14 tahun di Bandung Diculik dan Diperkosa oleh 20 Orang, Kemudian Dijual Secara Online

Sementara untuk larangan mudik kami terjemahkan ke dalam 89 bahasa daerah, untuk buku tentang panduan di masa pandemi diterjemahkan ke dalam 107 bahasa daerah, kampanye 3M dalam bentuk 94 video berbahasa daerah,” sebut Aminudin Aziz ketika menjelaskan keterlibatan Badan Bahasa di masa pandemi Covid-19.

Dilihat dari segi popularitas, penggunaan, dan distribusinya di seluruh provinsi di Indonesia, kata tersebut merupakan kata yang tepat untuk dijadikan Kata Tahun Ini di tahun 2021. Melalui KTI 2021 ini, Badan Bahasa juga turut mendukung upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

KTI dikembangkan selama tiga tahun terakhir, tujuan Badan Bahasa mengangkat KTI untuk mengkaji kata yang populer baik kata baru maupun lama yang muncul ke permukaaan yang banyak digunakan masyarakat pengguna bahasa sebagai wujud ungkapan yang menggambarkan fenomena pada tahun itu.* (win)

Laman:

1 2
0 Komentar