Beres Penataan di Sepadan Sungai Cidurian, Pemkot Bakal ‘Sulap’ Wilayah Lainnya

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencatat penataan di sepadan sungai Cidurian, Antapani Kidul, Kota Bandung menghabiskan waktu selama 6 bulan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan bahwa penataan tersebut membutuhkan banyak waktu lama karena harus melakukan penertiban rumah warga terlebih dahulu.

“Kalau waktu penertibannya kalau gak salah sekitar 4 Bulan. Kalau waktu pembangunannya, ini berbeda beda yah, tapi keliahatannya sekitar 2 bulanan ya. Semuanya 6 bulan lah,” ujar Didi di sepadan sungai Cidurian, Antapani Kidul, Kota Bandung, Senin (27/12).

Didi menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan penataan di titik-titik lainnya di Kota Bandung.

“Ya nanti konsepnya sama dan ada juga yang berbeda. Intinya untuk ruang publik,” katanya.

Ketika disinggung lokasi lain yang akan dilakukan penataan, Didi menyebutkan ada di wilayah Cibodas yang masih aliran Sungai Cidurian mendapatkan perhatian pula dari Gubernur Jawa Barat untuk nantinya dianggarkan melalui bantuan keuangan (Bankeu) gubernur.

“Sungai dan anak sungai di Bandung itu seluruhnya ada 46. Sekarang kami sedang lakukan penataan-penataan, seperti di Sukamulya dekat Hotel Tapos, penertiban di Binongjati, penertiban dan penataan di dekat Lapas Banceuy Soekarno-Hatta serta Sukamiskin.

“Intinya, kami sekarang lebih banyak keteteran pada penataan tapi anggarannya terbatas. Semoga saja mendapat bantuan dari provinsi dan OPD lain,” tambahnya.

Pihaknya pun menjelaskan bahwa saat ini penataan kawasan tersebut baru dilakukan sepanjang 70 meter. Kata dia, target yang harus diselesaikan dari penataan tersebut adalah panjangnya sekitar 1,3 kilometer.

“Ini untuk umum, untuk ruang publik. Jadi yang kita harapkan nanti yang main kesini yang foto foto, kan sekarang mah era-nya digital tourism,” jelasnya.

“Jadi orang-orang tuh datang jauh jauh hanya untuk selfie, kemudian sebar, udah gitu pulang, gitu cari makan, cari apa, kira kira itulah digital tourism,” tambahnya.

Pihaknya menambahkan bahwa anggaran penataan tersebut merupakan hasil swakelola. Namun untuk saat ini, kata dia, menghabiskan biaya sekitar Rp392 juta.

“Yang ini itu kalau yang pasadnya, termasuk yang ini, anggaran Rp194 juta. kemudian ini ada drainase dari jalan itu Rp198 juta, sisanya mah swakelola. Kalau swakelola itu itungannya gabungan ya, jadi pengadaan aspalnya se-Kota Bandung di sini dilakukan,” pungkasnya. (mg2)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan