PURWAKARTA – Dibukanya kembali pasar ekspor keramik memberikan angin segar bagi para pengrajin keramik Plered, meski belum mampu mengekspor seperti sebelum terjadi pandemi, namun angka produksi dan jumlah permintaan dari luar negeri mengalami kenaikan.
Jumlah ekspor keramik selama 2021 mengalami peningkatan dibandingkan 2020. Hal tersebut berdasarkan catatan UPTD Sentra Keramik Plered, Kabupaten Purwakarta.
Kepala UPTD Sentra Keramik Plered, Kabupaten Purwakarta, Mumun Maemunah mengatakan, selama 2021 ekspor keramik fungsi dan hias sebanyak 19 kontainer. Sementara itu di tahun 2020 laju ekspor keramik ke luar negeri hanya 11 kontainer.
“Jadi tahun ini ada peningkatan, meski jumlahnya tidak seperti 2019 yang mencapai 61 kontainer,” kata Kepala UPTD Sentra Keramik Plered, Kabupaten Purwakarta, Mumun Maemunah, Rabu (22/12/21).
Lanjut Mumun, pada 2021 kran ekspor kembali dibuka sehingga sedikit ada peningkatan, para pelaku eksportir kerajinan tangan terbuat dari tanah liat ini kembali produksi dan roda ekonomi kembali bangkit.
“Capaian 2020 dapat dikatakan sedikit mengingat Indonesia pada akhir 2019 dilanda bencana nonalam, yakni merebaknya wabah virus corona yang berdampak pada perekonomian masyarakat, termasuk ekspor kramik ke luar negeri,” ungkap Mumun.
Menurut Mumun, pada 2022 mendatang jumlah ekspor kerajinan tangan terbuat dari tanah liat ini bisa mengulang kembali seperti 2019 yang mencapai 61 kontainer. Berbagai upaya tetap dilakukan seperti meningkatkan kualitas dan menjaga kepercayaan para konsumen di luar negeri.
“Tahun depan sudah ada rencana mau ekspor kramik jenis pot ke Korea, mudah-mudahan terealisasi,” imbuh Mumun.
Adapun tujuan ekspor keramik ke luar negeri yakni ke berbagai negara di benua Eropa, Asia dan Amerika dengan jumlah beragam tergantung keperluan mereka.
“Ke berbagai negara di tiga benua itu sih memang sudah langganan, jadi kita sudah dipercaya mengenai kualitas keramik Plered ini,” jelas Mumun.
Selain itu, mengenai pasar lokal di Indonesia juga tetap berjalan dan dipertahankan dengan berbagai cara, di antaranya menjaga kualitas agar para konsumen tetap percaya terhadap kualitas keramik Plered.
“Pada 2020 ekspor terpuruk justru pasar lokal meningkat, hanya saja sekarang sedang mengalami penurunan,” pungkas Mumun. (san/rie)