Belum Vaksin, 3 Penumpang Bus Diturunkan Di Terminal

PEKANBARU – Ketahuan belum di vaksin, karena tidak bisa menunjukkan bukti kartu vaksin covid-19 saat diminta, sebanyak tiga orang penumpang bus di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau diturunkan dari bus oleh petugas, pada Selasa (21/12).

Tiga orang penumpang yang akan pergi dengan tujuan daerah di Pulau Jawa tersebut, diturunkan oleh petugas Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) karena belum melakukan vaksinasi sehingga dinilai belum bisa melakukan perjalanan.

Penumpang bus tersebut selanjutnya diarahkan oleh petugas untuk divaksin terlebih dahulu sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

Kepala BPTD Wilayah IV Riau dan Kepri Ardono mengaku pihaknya rutin melakukan pemantauan di sejumlah titik sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional dari pemerintah dalam memantau pergerakan orang selama akhir tahun ini guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.

“Kegiatan hari ini rutin berkeliling ke terminal sebagaimana program nasional harus bisa divaksin semua,” tuturnya.

Ardono menambahkan, petugas yang mendata akan menanyakan kepada  penumpang apakah telah melakukan vaksinasi atau belum. Bila penumpang mengaku sudah di vaksin, maka harus bisa menunjukkan buktinya dengan kartu vaksin.

Namun  bila tidak bisa menunjukkan kartu vaksin, maka petugas  terpaksa bertindak tegas dengan tidak mengijinkan penumpang melakukan perjalanan. Karena hal itu menjadi salah satu syarat perjalanan.

“Kita melakukan pendataan dan menanyakan penumpang yang sudah atau belum divaksin agar lebih jelas,” katanya.

Ia menjelaskan, pengecekan ini dilakukan karena menjadi salah satu syarat penumpang yang akan melakukan perjalanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru wajib telah divaksin COVID-19. Dia berharap masyarakat bisa bekerja sama dan mematuhi peraturan tersebut.

“Syarat perjalanan selama Nataru (Natal dan Tahun Baru) adalah kapasitas penumpang maksimal 75 persen, kemudian vaksin dua kali dan hasil ‘rapid’ (tes cepat) antigen negatif,” ungkapnya.

Ardono juga berharap, langkah ini dimaksudkan agar dapat membantu mengoptimalkan capaian vaksinasi sebagaimana program pemerintah. Sehingga masyarakat mempunyai imunitas terhadap virus.

“Jadi ini mendukung program pemerintah untuk memaksimalkan vaksinasi,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan